Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

MRT Bundaran HI - Kota Capai 33 Persen, Menhub Apresiasi Kerjasama Indonesia - Jepang

Proyek MRT senilai Rp 4,2 triliun itu sudah mencapai 33 persen hingga Maret 2024. Sebagian besar pendanaan proyek berasal dari pinjaman Jepang.

18 April 2024 | 11.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumado mengapresiasi perjanjian kerja sama Indonesia-Jepang dalam proyek MRT Bundaran HI - Kota. Proyek senilai Rp 4,2 triliun ini semakin membuat hubungan antara Indonesia dan Jepang dalam urusan pembangunan infrastruktur transportasi massal menjadi lebih baik. Ia mengungkapkan, lewat kerja sama tersebut Indonesia dan Jepang menunjukkan konsistensinya dalam melakukan transfer pengetahuan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Indonesia dan Jepang melakukan satu gerakan yang konsisten dan berkesinambungan, yang menunjukkan bahwa hubungan baik Indonesia dan Jepang itu selalu berjalan," ucap Budi dalam keterangan tertulis pada Rabu, 17 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun proyek paket kontrak 205 ini (MRT Bundaran HI - Kota) merupakan bagian dari proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2A. Perkembangan konstruksi fase 2A hingga akhir Maret 2024 telah mencapai 33,36 persen, dengan rincian CP201 Thamrin-Monas 74,02 persen, CP202 Harmoni-Mangga Besar 28,34 persen, dan CP203 Glodok-Kota 49,97 persen.

Paket kontrak 205 ini meliputi gardu induk, sistem distribusi daya, listrik aliran atas, persinyalan, telekomunikasi, supervisory control and data acquisition, rel, serta pintu tepi peron.

Budi Karya mengatakan, bahwa proyek ini bisa memperluas jangkauan MRT, sekaligus meningkatkan konektivitas kota. Menhub berharap kemacetan dan permasalahan polusi di Jakarta bisa teratasi dengan perpanjangan jalur MRT ini. 

"Ini merupakan jalan menuju perubahan yang membawa dampak positif bagi penduduk Jakarta dan sekitarnya dengan menghadirkan alternatif transportasi yang lebih nyaman, aman, dan efisien," ujarnya.

Untuk itu, Budi mengajak masyarakat menggunakan transportasi umum seperti MRT dalam mobilitas hariannya. Menurut dia, penggunaan transportasi massal itu bisa mengurangi polusi dan kemacetan.

"Penggunaan angkutan massal di Jakarta pun belum terlalu tinggi. Jadi saya mengajak, ayo menggunakan angkutan massal," katanya 

Ia menyatakan bahwa di Jakarta sudah tersedia berbagai transportasi umum seperti MRT, BRT, LRT, hingga KRL. Karena itu, ia berharap agar warga Jakarta khususnya untuk mau menggunakan transportasi umum.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus