Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry menyatakan layanan lintasan Lembar-Padangbai di Cabang Lembar yang menghubungkan wilayah Lombok dan Bali, dan di Cabang Kayangan pada Senin, 6 Agustus 2018, telah beroperasi kembali pasca penghentian sementara akibat gempa Lombok yang terjadi pada Minggu, 5 Agustus 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jaringan listrik sudah menyala kembali, dan aktivitas pelabuhan sudah dibuka. Kapal juga sudah mulai melakukan pemuatan penumpang dan kendaraan. Demikian juga layanan di Pelabuhan Kayangan (melayani lintasan Kayangan-Pototano), sejak pukul 05.30 WITA telah kembali beroperasi normal," kata Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry Imelda Alini, Senin pagi, 6 Agustus 2018.
Imelda mengungkapkan, pada Minggu malam, 5 Agustus 2018, memang sempat tidak ada layanan penyeberangan maupun aktivitas di pelabuhan Lembar maupun Kayangan pasca gempa bumi yang kembali mengguncang Lombok. Pasalnya, pasca gempa bumi berkekuatan 7 SR pada Minggu malam itu, jaringan listrik padam hampir di seluruh wilayah NTB, termasuk di Pelabuhan penyeberangan yang ada di Lembar maupun Kayangan.
Kendati demikian, dilaporkan tidak ada kerusakan signifikan pada fasilitas sisi pelabuhan maupun kapal, baik di pelabuhan Lembar maupun Kayangan. Tercatat di Pelabuhan Kayangan terdapat empat unit kapal milik ASDP dari total 24 unit kapal yang beroperasi di sana, sementara di Pelabuhan Lembar tercatat ada empat unit kapal milik ASDP dari total 37 unit kapal yang beroperasi di lintasan Lembar-Padangbai.
Selain itu, di lintasan Ketapang-Gilimanuk, Bali, dilaporkan juga kondisi operasional penyeberangan di sana tetap berjalan normal. Saat ini, untuk menjaga keamanan dan keselamatan di lingkungan Pelabuhan, pihak manajemen ASDP Cabang Lembar terus melakukan pemantauan terhadap berbagai sarana serta fasilitas di seluruh area pelabuhan.
"Kami turut prihatin atas bencana gempa bumi yang kembali melanda NTB. Dan kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi pasca gempa bumi dimana layanan penyeberangan sempat dihentikan sementara. Kami berharap seluruh tim dan aparat yang tergabung dalam proses pencarian dan evakuasi pasca gempa Lombok dapat bekerja maksimal dan melakukan penanganan sebaik mungkin," tutur Imelda.