Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Perusahaan di Bursa Diminta Terlibat dalam Pengentasan Kemiskinan

Bappenas mendorong perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia untuk terlibat dalam program pengentasan kemiskinan.

14 Oktober 2019 | 13.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi saham atau IHSG. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas mendorong perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia untuk terlibat dalam program Sustainable Development Goals (SDG's). Salah satunya untuk terlibat dalam program pengentasan kemiskinan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Di bursa itu kan banyak sekali perusahaan tercatat. Kami harapannya buka wawasan mereka terkait SDG's. Ini permulaan yang baik, selain edukasi kami juga ingin bagi tugas karena pekerjaan rumah masih banyak," kata Vivi Yulaswati Staf Ahli Menteri Bappenas Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Senin 14 Oktober 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hari ini, United Nation Development Program (UNDP) bersama dengan Bappenas mengelar diskusi bertajuk Potret Kemiskinan Multidimensi 2019. Acara ini digelar bersamaan dengan adanya Peringatan Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional yang jatuh setiap 17 Oktober.

Vivi menjelaskan program SDG's merupakan agenda ambisius yang mau tidak mau harus dicapai dengan bekerjasama. Baik oleh pemerintah pusat dan daerah, parlemen, pebisnis, akademisi, hingga agenda filantropi dengan bekolaborasi secara konstruktif.

Menurut Vivi, perusahaan tercatat bisa memasukan visi misi yang tercantum dalam 17 goals SDG's, khusus untuk program pengentasan kemiskinan ke dalam proses bisnis mereka. Salah satunya dengan memanfaatkan Indeks Kemiskinan Multidimensi (MPI).

Indeks tersebut memasukan tiga dimensi penting dari munculnya kemiskinan. Ketiganya yakni kesehatan, edukasi dan standar kehidupan minimal. Lewat tiga dimensi ini, perusahaan diharapkan bisa ikut terlibat masuk dan menyesuaikan dengan kemampuan serta lini bisnis.

Vivi menjelaskan perusahaan bisa ikut terlibat dengan memfasilitasi dan memobilisasi sumber daya, melalui berbagai program. Misaknya, ikut terlibat dalam pembangunan peningkatan kapasitas masyarakat sekitar.

"Peran sektor bisnis telah terbukti di berbagai negara cukup membawa keberhasilan dalam hal percepatan berbagai tujuan yang diamanatkan dalam mencapai 17 goals SDG's," kata Vivi.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mendukung upaya Bappenas dalam melibatkan perusahaan tercatat dalam program pengentasan kemiskinan sesuai tujuan SDG's. Apalagi swasta memiliki potensi besar untuk meningkatkan sumber daya dan membuka akses peluang ke pasar.

"Sektor swasta menyediakan lapangan pekerjaan serta barang dan jasa untuk banyak orang dengan lebih efektif daripada pemerintah atau lembaga bantuan," kata Inarno dalam acara yang sama.

Karena itulah, Inarno mengajak semua perusahaan tercatat BEI untuk berkontribusi pada upaya pengentasan kemiskinan melalui pendekatan SDG's. Khususnya, dalam perilaku dan strategi perusahaan. Sebab, pengentasan kemiskinan merupakan upaya bersama, termasuk perusahaan tercatat di BEI.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus