Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Petani Sawit Demo: Pemerintah Larang Ekspor CPO saat Kami Bulan Madu

Petani sawit berunjuk rasa menuntut pemerintah mencabut kebijakan larangan ekspor CPO. Demo berlangsung di depan kantor Airlangga Hartarto.

17 Mei 2022 | 10.36 WIB

Nurhakim, 30 tahun, mengumpulkan tandan buah kelapa sawit saat panen di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, di provinsi Riau, 26 April 2022. Jokowi mengakui bahwa kebijakannya melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng merugikan para petani sawit. REUTERS/Willy Kurniawan
Perbesar
Nurhakim, 30 tahun, mengumpulkan tandan buah kelapa sawit saat panen di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, di provinsi Riau, 26 April 2022. Jokowi mengakui bahwa kebijakannya melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng merugikan para petani sawit. REUTERS/Willy Kurniawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) berunjuk rasa menuntut pemerintah mencabut kebijakan larangan ekspor CPO atau crude palm oil. Demo berlangsung di depan kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta Pusat, Selasa, 17 Mei 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Ketika kami sedang berbulan madu akibat tingginya harga sawit, pemerintah malah melarang ekspor. Ini sangat tidak adil untuk para petani," ujar perwakilan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Apkasindo Kalimantan Timur, Fitriansyah, saat ditemui di lokasi demo, Selasa, 17 Mei.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Unjuk rasa diikuti oleh anggota dan pengurus Apkasindo dari 146 kabupaten serta kota. Turut bergabung pula perwakilan dari 22 dewan pimpinan wilayah (DPW) provinsi organisasi tersebut.

Dimulai pukul 09.00 WIB, para petani berkumpul mengenakan baju putih. Terlihat juga mahasiswa berada dalam rombongan pengunjuk rasa. Massa mengibarkan bendera hijau Apkasindo bersamaan dengan bendera merah putih Indonesia.

Secara bergantian, perwakilan DPW menyampaikan kondisi terkini para petani dari wilayahnya masing-masing. Fitriansyah menyatakan larangan ekspor telah membuat harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit anjlok.

Dia menjelaskan, akibat kebijakan larangan ekspor CPO yang berlaku sejak 28 April 2022, harga TBS melorot 58,87 persen. Petani sontak merugi.

Ia melanjutkan, perekonomian rumah tangga petani sawit se-Indonesia sangat tertekan dan memprihatinkan. "Kami datang dari jauh, kami akan terus menyampaikan aspirasi kami sampai larangan ekspor dicabut," ujar Fitriansyah dia.

Adapun aksi massa akan dilakukan secara bersamaan baik di Jakarta maupun di wilayah. Unjuk rasa ini diklaim mewakili kepentingan sekitar sepuluh juta anggota keluarga petani sawit dan 14 juta anggota keluarga buruh tani sawit.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu

Riani Sanusi Putri

Riani Sanusi Putri

Lulusan Antropologi Sosial Universitas Indonesia. Menekuni isu-isu pangan, industri, lingkungan, dan energi di desk ekonomi bisnis Tempo. Menjadi fellow Pulitzer Center Reinforest Journalism Fund Southeast Asia sejak 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus