Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Jhony Saputra, putra kedua pengusaha batu bara asal Kalimantan Selatan Haji Isam, tercatat sebagai komisaris termuda Indonesia dengan menjabat Komisaris utama PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), perusahaan sawit yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam halaman resmi Johnlin Agro Raya, lulusan SMA Al Azhar Jakarta berusia 21 tahun ini tercatat menjabat komisaris utama di Perseroan sejak 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, Jhony juga menjabat di beberapa perusahaan seperti pemilik PT Araya Agro Lestari sejak 2017 dan PT Citra Agro Raya pada 2017 hingga sekarang. Ia juga menjadi pemilik dan pemegang saham PT Modal Harapan Bangsa sejak 2018 dan PT Surya Mega Adiperkasa sejak 2020 sampai sekarang.
Mendampingi Jhony adalah Bambang Aria Wisena yang menjabat Dewan Komisaris dan Usman Aji Purnomo sebagai Komisaris Independen. Bambang yang berusia 59 tahun diketahui sebagai CEO PT Eshan Agro Sentosa sejak 2019 sampai sekarang. Ia juga pernah menjadi CEO PT Bakrie Pasaman Plantations pada 2002-2004.
Sementara Usman yang berusia 61 tahun menjabat sebagai Komisaris Independen di Perseroan sejak 2022. Sebelumnya, ia pernah menjabat Direktur Utama PT Dua Samudera Perkasa 2008-2009, Komisaris PT Jhonlin Marine Trans pada 2008-2012, Komisaris PT Jhonlin Air Transport tahun 2009 - 2011, hingga Komisaris PT Jhonlin Marine Trans 2010-2014 dan Komisaris PT Jhonlin Group 2012 - 2020.
Selanjutnya Jhony Saputra disebut tak memiliki hubungan keluarga..
Dalam keterangan prospektus IPO JARR disebutkan Jhony tidak memiliki hubungan kekeluargaan di antara anggota Direksi dan Dewan Komisaris serta Pemegang Saham.
Namun, Jhony Saputra selaku Komisaris Utama adalah Anak dari Pengendali dan Pemilik Manfaat Perseroan yaitu Haji Samsudin Andi Arsyad dan keponakan dari Haji Sudirman selaku Pemegang Saham PT Eshan Agro Sentosa (EAS) subholding Jhonlin Group dan Komisaris EAS, Haji Sudirman, adalah adik dari Haji Samsudin Andi Arsyad.
“Pihak yang bertindak sebagai pemilik manfaat akhir (Ultimate Beneficial Owner) Perseroan adalah Haji Samsudin Andi Arsyad,” tulis prospektus IPO JARR.
Syamsudin Andi Arsya atau yang lebih dikenal Haji Isam merupakan bos batu bara dan mendirikan perusahaan di sektor bisnis transportasi dan logistik di bawah PT Jhonlin Group.
JARR berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau IPO dengan menawarkan harga Rp 250-300 per saham. Dalam IPO, Perseroan akan melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) sebanyak-banyaknya 1,22 miliar saham senilai Rp 100 per saham, mewakili 15,29 persen modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Dengan harga tersebut, maka JARR diperkirakan akan mampu mendapatkan dana segar sebanyak-banyaknya Rp366,8 miliar.
JARR akan melakukan masa penawaran awal pada 12-15 Juli 2022 dengan estimasi masa penawaran umum pada 28 Juli-1 Agustus 2022. Adapun perkiraan pencatatan saham pada BEI pada 3 Agustus 2022.
Dana dari hasil penawaran umum JARR sebesar 21 persen akan digunakan untuk biaya pembangunan proyek pabrik kelapa sawit, di mana penggunaan dana ini dikategorikan perseroan sebagai capital expenditure.
EKA YUDHA SAPUTRA | BISNIS
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini