Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memberikan perkembangan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Proyek tersebut digarap oleh PT Kereta Cepat Indonesia China dan ditargetkan beroperasi pada Agustus 2023 bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia (HUT RI) ke-78.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jadi ini saya pikir enggak usah dengar banyak sana-sini, tadi mengenai negosiasi, mengenai bunga, semua under control,” ujar dia dalam rapat kerja bersama bersama Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat dikutip dari akun YouTube Banggar DPR RI, Sabtu, 10 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Luhut, proyek sepur kilat itu dikerjakan dengan detail. Dengan time work yang baik, kata dia, tidak ada yang tidak bisa diselesaikan. “Jadi jangan dari kita sendiri membuat berita hoax mengenai ini gagal, tidak ada masalah samapai hari ini, semua terkendali mengenai itu,” tutur Luhut.
Sementara, Manager Corporate Communication Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC), Emir Monti, memastikan operasional kereta cepat Jakarta-Bandung atau KCJB akan sesuai jadwal. "Masih (sesuai) jadwal. Agustus masyarakat sudah bisa naik," kata Emir melalui pesan WhatsApp kepada Tempo, Kamis, 8 Juni 2023.
Akan tetapi, Emir tak menjawab pertanyaan Tempo ihwal kabar Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan tiga konsultan, yakni Mott Macdonald, PwC, dan Umbra, yang menolak rencana konsorsium memulai operasi komersial penuh proyek senilai US$ 7,3 miliar itu pada Agustus 2023. Kemenhub dan tiga konsultan tersebut menyarankan untuk dimulai pada Januari 2024.
Emir hanya mengatakan pada tahap awal nanti bakal dilakukan soft launching KCJB. Masyarakat bisa mencoba menggunakan layanan ini dari Halim ke Padalarang. Termasuk mencoba integrasi KCJB dengan LRT Jabodebek yang menghubungkan Stasiun KCJB Halim ke semua Stasiun pelayanan LRT Jabodebek serta KA Feeder yang mengintegrasikan Stasiun KCJB Padalarang dengan Stasiun KAI Bandung dan Cimahi.
Selanjutnya: KCIC berfokus pada testing and commissioning kereta cepat Jakarta-Bandung
"Masa pengenalan operasional KCJB tersebut direncanakan akan diterapkan sampai September 2023," kata Emir. Saat ini, skema pendaftaran untuk masyarakat dapat menggunakan jasa KCJB dalam masa pengenalan operasional tersebut masih dalam pembahasan.
Namun yang pasti, kata Emir, pada masa pengenalan tersebut, stasiun yang akan melayani naik turun penumpang jumlahnya masih terbatas dan akan ditambah secara bertahap. "Selanjutnya pengoperasian KCJB akan dijalankan secara normal sesuai dengan regulasi dan ketentuan yang berlaku."
KCIC sedang berfokus pada Testing dan Commissioning KCJB menggunakan CIT atau Kereta Inspeksi. Setelah sebelumnya seluruh aliran listrik pada jalur dimatikan guna penyempurnaan prasarana, pada pertengahan Juni 2023 diharapkan Kereta Inspeksi sudah mulai diujicobakan dengan kecepatan hingga 300 kilometer/jam.
Emir mengatakan kecepatan Kereta Inspeksi akan terus ditambah secara bertahap melalui pengujian yang kini tengah dilakukan. "Kecepatan akan ditambah dari yang saat ini 180 km/jam, 300 km/jam, 350 km/jam, hingga mencapai puncak kecepatan teknisnya di 385 km/jam," ujarnya.
Setelah tahapan tersebut dapat dilalui, KCIC berharap pertengahan Juli 2023 akan melakukan trial run menggunakan rangkaian EMU atau Kereta Penumpang. Di sana akan dilakukan pengetesan menyesuaikan dengan jadwal operasional KCJB sehari-hari nantinya.
"KCIC bersama seluruh stakeholder akan terus melakukan percepatan pembangunan dengan tetap mengutamakan keselamatan untuk dapat menyelesaikan proyek strategis nasional ini sesuai target-target yang telah ditetapkan," kata Emir.
MOH KHORY ALFARIZI | RIRI RAHAYU
Pilihan Editor: Menilik Kembali Deretan Masalah Kereta Cepat yang Terancam Batal Beroperasi Agustus 2023
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini