Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pusat UMKM RI di Bali, Teten: Jendela Pasar ke Banyak Negara

Teten Masduki ingin mempercepat pendirian pusat produk UMKM Indonesia di Bali.

26 Juli 2020 | 20.36 WIB

Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki saat acara penyaluran dana bergulir untuk koperasi di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 23 Juli 2020. Pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) menyiapkan dana bergulir sebesar Rp 1 triliun untuk disalurkan kepada koperasi dalam rangka pemulihan ekonomi nasional yang terdampak COVID-19. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool
Perbesar
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki saat acara penyaluran dana bergulir untuk koperasi di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 23 Juli 2020. Pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) menyiapkan dana bergulir sebesar Rp 1 triliun untuk disalurkan kepada koperasi dalam rangka pemulihan ekonomi nasional yang terdampak COVID-19. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki ingin mempercepat pendirian pusat produk UMKM Indonesia di Bali. Alasannya, pusat produk UMKM  dinilai dapat mendorong dan berekspansi ke pasar global agar lebih maksimal.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Kami ingin jadikan Bali sebagai jendela untuk pasar produk UMKM ke banyak negara,” katanya dalam diskusi virtual bertema Bali Bangkit di Jakarta, Minggu 26 Juli 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut dia, pusat UMKM atau trading house UMKM di Pulau Dewata nantinya tidak hanya menyajikan untuk produk dari Bali, namun dari seluruh Indonesia.

Dengan adanya pusat UMKM, kata dia, akan memudahkan pembeli atau pelaku usaha dari luar negeri bertransaksi mengingat Bali menjadi tujuan wisata dunia.

“Ada banyak kasus misalnya turis dari Eropa, menemukan produk UMKM di Bali, mereka cari di mana produksinya, kemudian terjadi deal bisnis yang bagus,” katanya.

Teten menyebut salah satu contoh produk UMKM, Javara, memiliki merek kuat dan banyak ditemukan pelaku bisnis global di Bali.



Kini, produk dengan rempah-rempah dan hasil pertanian lokal itu berkembang lebih dari 200 produk dan sudah merambah pasar Eropa salah satunya di Swiss.

Pusat UMKM itu, lanjut dia, diharapkan juga mendongkrak ekspor UMKM 14,5 persen dan tahun 2024 itu ditargetkan naik dua kali lipat.

“Ini pernah saya sampaikan informal ke Gubernur (Bali), penting kita siapkan di Bali trading house produk UMKM supaya nanti lebih memudahkan para pembeli di luar berhubungan dengan produk UMKM,” katanya.

Dialog virtual itu diadakan Puri Kauhan Ubud, Bali, yang dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster, Wakil Gubernur Bali Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus