Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi mengganti direksi Perum Badan Urusan Logistik atau Bulog. Bekas Direktur Utama Asabri, Wahyu Suparyono diangkat menjadi Dirut menggantikan Bayu Krisnamurthi. Selain itu, ditunjuk pula wakil direktur utama baru yakni, Mayor Jenderal (Purnawirawan) Marga Taufiq dan Direktur Human Capital, Sudarsono Hardjosoekarto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan akan ada perubahan fungsi di BUMN pangan tersebut, sehingga dilakukan penggantian direksi. “Perlu ada alignment dari sisi kelembagaan ke depan, jadi Pak Wahyu ditugaskan untuk ke sana,” ujarnya kepada Tempo di gedung DPR, Rabu, 11 September 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kartika tidak merinci perubahan fungsi seperti apa yang akan dilakukan sehingga terjadi perombakan. Ia hanya mengatakan bahwa model baru dari badan tersebut saat ini sedang digodok. “Pola kelembagaannya sedang digagas,” kata dia.
Adapun penunjukan direksi baru dilakukan menjelang penggantian masa pemerintahan Presiden Joko Widodo ke pemerintahan Prabowo Subianto. Namun Kartika tidak menjawab pertanyaan terkait alasan perombakan yang terjadi dengan cepat.
Bekas Direktur Bank Mandiri itu hanya merespons dengan menekankan bahwa Dirut pengganti Bayu Khrisnamurthi merupakan orang lama di Bulog. “Pak Wahyu kan pernah di Bulog juga sebelumnya. Memang orang lama dan sudah berpengalaman di Bulog,” kata dia.
Di lokasi yang sama, Erick Thohir juga enggan menanggapi pertanyaan terkait alasan perombakan. Begitu pula Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga. “Nanti saja,” ujarnya.
Ditemui terpisah, Anggota Komisi VI Fraksi PDIP, Darmadi Durianto juga menanggapi pengangkatan direksi baru tersebut. Indikator kinerja atau key performance index para direksi menurut dia perlu diperhatikan. “Kalau nanti habis menunjuk, Bulog banyak masalah, ya tentu ini salah lagi. Apalagi Bulog menangani pangan,” kata dia.
Meski perombakan direksi adalah domain Kementerian BUMN, ia menilai penunjukan ini terlalu terburu-buru. Darmadi juga mengatakan penunjukan orang yang terafiliasi dengan politik boleh saja, asalkan kompetensinya baik.
Sebelumnya Pengamat BUMN dari Datanesia Institute, Herry Gunawan, mengkritik penunjukan Marga Taufiq sebagai wakil dirut Bulog baru. Marga merupakan Ketua Pembina Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Provinsi Sulawesi Selatan. “Ini menunjukkan bahwa Tim Prabowo sudah mulai menyisir tempat-tempat strategis yang dapat diisi oleh orang-orangnya,” ujarnya.
Herry menyebut tugas jajaran direksi baru Bulog penting karena berkaitan dengan pengelolaan persediaan, distribusi, dan pengendalian harga beras serta logistik. Dengan reputasi kinerja yang kurang baik dan ketergantungan impir beras, ia pesimistis penggantian direksi dapat memperbaiki permasalahan ini.
Han Revanda Putra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.