Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu hal yang menjadi perhatian orang tua dalam tumbuh kembang anak adalah kemampuannya berbicara. Sebagai orang tua, tentu Anda tidak ingin anak mengalami keterlambatan bicara atau mengalami gangguan bicara seperti gagap. Lalu, kapan saat yang tepat mengajarkan anak berbicara?
Baca juga: Ponsel Pintar Bisa Membuat Anak Stres dan Cemas
Tiga tahun pertama kehidupan anak adalah masa yang tepat untuk mengembangkan kemampuannya berbicara. Di usia tersebut, anak lebih mudah belajar bahasa.
Setiap anak memiliki perkembangan bahasa yang berbeda, tetapi secara umum, anak akan mengikuti masa-masa perkembangan bahasa secara alami. Pada awalnya, anak berkomunikasi melalui tangisan.
Setelahnya, anak akan mulai mengenali suara-suara penting di sekitarnya, seperti suara dari ibunya. Lama-kelamaan anak akan mulai mengatur suara-suara untuk dapat membentuk kata-kata.
Orang tua memiliki peranan penting dalam mendukung agar anak cepat bicara. Karena itu, Anda disarankan melatih anak berbicara yang benar, bukan dengan bahasa bayi. Bicaranya dengan pelan dan jelas. Gunakanlah bahasa yang pendek dan sederhana dengan menekankan kata-kata kunci saat berbicara dengan anak. Ini akan membantu anak dapat fokus dengan informasi yang diberikan.
Dasar paling penting untuk membantu agar anak cepat bicara adalah menunjukkan ketertarikan terhadap apa yang anak katakan. Anda dapat menambah bahan pembicaraan dengan menceritakan kegiatan sehari-hari Anda kepada anak.
Anda tidak perlu terpaku dengan mengoreksi kata-kata yang diucapkan. Cukup perhatikan apa yang ingin anak sampaikan agar anak cepat bicara dengan penuh percaya diri. Selalu ingat untuk memberikan respons setelah anak berbicara.
Berikan jeda sepuluh detik untuk memberikan kesempatan kepada anak untuk merespons balik apa yang Anda katakan. Saat anak memberikan respons, Anda juga dapat mengulangi apa yang ia katakan dan mengembangkan kata-kata yang tidak sempurna. Misalnya, anak mungkin akan berkata ‘num-num’ saat ingin minum, Anda dapat mengulangnya dengan mengatakan “Oh, kamu mau minum air putih ya?”
Saat berbicara dengan anak, jangan lupa untuk menyebut nama dan menatap mata anak. Dengan melakukan hal tersebut, anak akan mengerti bahwa Anda sedang berbicara kepadanya.
Agar anak cepat bicara, pengenalan kata-kata baru perlu dilakukan. Ini bisa Anda lakukan saat berjalan-jalan bersama anak, tunjuk suatu hal sambil menyebutkan nama dari hal tersebut kepada anak. Jangan lupa kurangi kebisingan di sekitar saat ia sedang berbicara, seperti mengecilkan suara televisi, dan sebagainya.
Saat anak berusia satu tahun, anak akan lebih cenderung berkomunikasi menggunakan gerakan, seperti menunjuk benda-benda tertentu, dan sebagainya. Gerakan yang dilakukan anak dapat menjadi salah satu sarana untuk mendorong agar anak cepat bicara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anda dapat menggabungkan bahasa dengan gerakan melalui respons Anda terhadap gerakan yang dibuat oleh anak. Misalnya, saat anak menunjuk biskuit, Anda dapat bertanya, seperti apakah anak lapar, apa ia ingin makan biskuit, dan sebagainya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan memberikan respons menggunakan kata-kata, orangtua dapat menstimulasi anak untuk memberikan respons dan berpartisipasi dalam percakapan.
Serupa dengan gerakan, orangtua dapat membuat anak lebih memahami apa yang orangtua katakan dengan berbicara sambil melakukan aktivitas atau memegang benda yang ingin disebutkan.
Misalnya, saat ingin mencuci tangan, orangtua dapat membuat gerakan menggosok kedua tangan sambil berkata “cuci tangan”.
Anak akan menjadi lebih termotivasi saat orangtua membuat kegiatan belajar bicara dan berbahasa menjadi menyenangkan. Bermain bersama anak, membaca buku, dan menyanyikan lagu anak-anak dapat menjadi cara agar anak cepat bicara.
Baca juga: Kocak, Pria Ini Ikuti Gaya Pakaian Putri Remajanya karena Sebal
Salah satu permainan yang dapat dilakukan untuk membantu agar anak cepat bicara adalah permainan Simon Berkata. Permainan ini dimulai dengan orangtua memberikan suatu instruksi sederhana sambil memperagakannya dan diikuti oleh anak, seperti mengangkat tangan, memegang hidung, dan sebagainya.