Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Seluruh pasar tradisional di Kota Yogyakarta bersiap menerapkan QR Code aplikasi PeduliLindungi. Dari 28 pasar tradisional di Kota Gudeg itu, hanya satu yang benar-benar siap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasar itu adalah Pasar Prawirotaman yang terletak di tengah perkampungan wisatawan mancanegara. "Dari sejumlah persyaratan untuk menerapkan aplikasi PeduliLindungi, baru Pasar Prawirotaman yang memenuhi Standar Nasional Indonesia," ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono pada Senin, 18 Oktober 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yunianto menuturkan pasar di Jalan Parangtritis itu menjadi megah setelah dipugar beberapa waktu lalu dan menjadi pasar yang paling bagus dari sisi sarana prasarana. Namun untuk menerapkan aplikasi PeduliLindungi bukan hanya soal kondisi bangunan pasar. Masih ada beberapa syarat lain yang harus dipenuhi.
Pasar tersebut bisa mengadaptasi aplikasi PeduliLindungi apabila seluruh pengelola, pedagang, juru parkir, petugas keamanan, dan pekerja lainnya sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19. "Yang penting seratus persen sudah divaksin," ujar Yunianto.
Pasar Prawirotaman Yogya disiapkan menjadi sentra blusukan wisatawan mancanegara. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Pasar Prawirotaman menjadi satu pasar favorit wisatawan. Di Kampung Prawirotaman juga tersebar ratusan homestay, hotel, kafe, dan restoran yang menjadi lokasi tempat singgah wisatawan mancanegara saat ke Yogyakarta.
Penerapan aplikasi PeduliLindungi di pasar tradisional ini, menurut Yunianto, bukan untuk membatasi kunjungan dan membuat pedagang kehilangan pelanggan. Cara tersebut guna mengantisipasi penularan Covid-19 serta mendeteksi keamanan dan keselamatan setiap pengunjung pasar.
Yunianto menuturkan penerapan aplikasi PeduliLindungi di pasar tradisional jelas bukan perkara mudah karena ini menjadi hal yang baru. Tantangan terbesar, menurut dia, kapasitas sumber daya manusia dan peralatan. Masyarakat harus "melek" teknologi untuk menggunakan aplikasi ini dan membutuhkan telepon pintar yang selalu terhubung dengan internet.
Sementara sebagian pengunjung pasar tradisional adalah orang lanjut usia. Bisa jadi mereka belum akrab dengan teknologi, bahkan tidak punya ponsel pintar. Ditambah lagi banyaknya pintu masuk ke pasar tradisional membuat petugas harus bersiaga di banyak titik.
#pakaimasker #jagajarak #cucitanganpakaisabun #hindarikerumunan #vaksinasicovid-19
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.