Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Masalah kursi pesawat sering kali bikin ribut di pesawat. Belum lama ini, seorang penumpang dalam penerbangan 12 jam mencegah wanita di depannya merebahkan kursinya dan meminta wanita itu menghormati orang yang duduk di belakang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal itu terjadi dalam penerbangan dari Paris ke Los Angeles. Dalam rekaman yang diambil pada tanggal 13 Agustus, seorang wanita dengan jumper hitam terlihat merentangkan tangannya ke depan untuk mencegah penumpang pesawat yang duduk di depannya merabahkan kursi, The Sun melaporkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saat dia mendorong bagian belakang kursi, kursi itu tapi terus mundur. Dia pun menggunakan kedua tangannya sekuat tenaga untuk mendorong kursi ke depan agar tetap dalam posisi tegak.
Saat penumpang yang duduk di kursi depan protes, orang di belakangnya mengatakan mencemooh, "Maaf, tapi tidak."
Keduanya kemudian bertengkar, orang yang duduk di depan mengatakan akan memberi tahu pramugari, tapi penumpang yang di belakang juga bilang akan bicara dengan seseorang.
Perdebatan kursi pesawat
Sandaran kursi pesawat telah menjadi perdebatan di kalangan traveller. Pada November, blogger perjalanan, Points Guy, mengajukan pertanyaan tentang sandaran kursi di forum Facebook-nya, yang memunculkan perdebatan besar mengenai topik tersebut. Beberapa penumpang menyebutnya sebagai hak dalam penerbangan sementara yang lain menyebutnya sebagai invasi ke wilayah penumpang lain.
“Ini membantu mengatasi masalah punggung bawah saya,” kata pendukung kursi direbahkan, Karen Skelly.
Namun, penentang Christine Scott menyebut praktik tersebut sebagai hal yang egois. “Orang yang merebahkan kursinya di pesawat sama dengan orang yang menghambat lalu lintas," kata dia.
Daphne Laure berkomentar bahwa dia pernah melihat layar MacBook seorang wanita hancur karena orang di depannya membanting kursi ke belakang.
Mencondongkan kursi juga bisa berbahaya. Seorang pramugari menceritakan kejadian di mana seorang penumpang mengalami hidung patah karena orang yang di depannya merebahkan kursi terlalu cepat.
Etika merebahkan kursi pesawat
Saat ini, konsensus umum di antara para ahli penerbangan adalah bahwa penumpang diperbolehkan untuk merebahkan kursinya ke belakang, tetapi harus mempertimbangkan penumpang belakang saat melakukannya.
Pakar etiket Swiss Julia Esteve Boyd menyarankan, “Hal ini dapat mengganggu atau membuat tidak nyaman bagi orang yang duduk di belakang. Namun, sangat masuk akal untuk merebahkan kursimu jika kamu mau.”
Dia mengatakan, sebelum merebahkan sanadaran kursi sebaiknya melihat ke belakang dulu lalu mundur secara bertahap.
“Jika mereka sedang makan atau minum, misalnya? Tunggu beberapa saat sampai selesai,” kata dia. “Atau, jika Anda siap untuk tidur saat itu juga – berhati-hatilah. Jangan merebahkan kursi terlalu cepat.”
Dia menambahkan bahwa sebaiknya menunggu sampai layanan makan malam dan minum di pesawat selesai dan menahan diri selama penerbangan pendek. Berbaring sebaiknya hanya pada pada penerbangan jarak jauh seperti yang disebutkan di atas.
NEW YORK POST | THE SUN
Pilihan Editor: Pramugari Bagikan 5 Tips Sebelum Naik Pesawat