Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi -Sejak 19 Januari lalu, gawai milik Ketua RT 007 RW 013, Jatirahayu, Kota Bekasi, Sarsono, tak henti-hentinya berdering. Diawali dari petugas Komite Panitia Pemungutan Suara (KPPS), tamu terus berdatangan untuk meminta klarifikasi ihwal alamat Tabloid Indonesia Berokah.
Tabloid ini dianggap tendensius terhadap pasangan Capres dan Cawapres nomor 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Baca : Kubu Prabowo Tanggapi Soal Peredaran Tabloid Indonesia Barokah
Di dalam boks redaksi, tabloid yang telah disebarkan ke masjid-masjid dan pesantren di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah itu berada di Jalan Haji Kerenkemi, Kampung Rawabacang, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.
Alamat ini diduga menggunakan data sesuai pada aplikasi google maps letaknya di RT 007 RW 013 yang dipimpin oleh Sarsono.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya sengaja tidak menghindar, karena untuk memberikan klarifikasi memberikan fakta sebenarnya di lapangan," kata Sarsono kepada Tempo, Kamis, 24 Januari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sarsono menyebut, nama jalan itu aslinya adalah Jalan Haji Kirinkiman. Panjangnya sekitar 100 meter berbentuk sebuah gang dengan lebar seukuran satu mobil pribadi. Di sepanjang jalan ada rumah-rumah warga. Tak ada satupun tanda-tanda aktivitas kantor suatu media.Bawaslu Kabupaten Kuningan menerima laporan adanya Tabloid Indonesia Barokah yang disebar ke masjid dan pesantren. TEMPO/Deffan Purnama
Adapun di penghujungnya berupa sebuah klaster dengan 16 rumah. Dinamakan jalan Haji Kirinkiman karena lahan yang dipakai merupakan wakaf Haji Kirin yang memiliki orang tua bernama Haji Kiman.
Sarsono mengatakan, pada Rabu sekitar pukul 11.00 WIB, anggota Komando Rayon Militer Pondok Gede datang meminta klarifikasi, tiga jam kemudian anggota Bawaslu Pondok Melati ditemani dua anggota Unit Intelkam Polsek Pondok Gede juga meminta klarifikasi.
Simak pula :
Bawaslu Kuningan Temukan Peredaran Tabloid Indonesia Barokah
"Mereka sempat nanya-nanya, ada warga namanya ini (sesuai tercetak di tabloid)? Saya jawab tidak ada," Sarsono menuturkan.
Menurut Sarsono, warga yang tinggal di wilayahnya sebanyak 137 keluarga. Sarsono mengaku 99 persen mengenali satu persatu, termasuk yang tinggal di klaster tersebut.
"Saya itu tertib administrasi, karena tidak mau ada peristiwa yang tidak diinginkan tanpa sepengatuan pengurus wilayah," ujar Sarsono menerangkan kondisi lingkungan setempat terkait klarifikasi alamat redaksi Tabloid Indonesia Barokah tersebut.