Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) mengalami pemangkasan anggaran tahun ini sebesar Rp 998,6 miliar, karena kebijakan efisiensi anggaran okeh Presiden Prabowo Subianto. Nominal ini setara dengan 40,7 persen dari pagu anggaran BNN tahun 2025 yang telah disepakati sebelumnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekretaris Utama BNN Tantan Sulistyana mengatakan, pagu anggaran BNN 2025 mulanya sebesar Rp 2,45 triliun sebelum dipangkas. "Rapat terakhir dengan Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan telah menetapkan efisiensi anggaran BNN melalui blokir anggaran sebesar Rp 998,6 miliar atau 40,7 persen dari pagu anggaran BNN tahun anggaran 2025," kata Tantan dalam rapat bersama Komisi III DPR, di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu, 12 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah mengalami pemangkasan, porsi anggaran belanja pegawai tidak berkurang, tetap sebesar Rp 682,9 miliar. Sementara itu, anggaran belanja barang dan belanja modal mengalami pengurangan.
Belanja barang yang semula Rp 1,01 triliun turun menjadi Rp 404,5 miliar. Kemudian, anggaran belanja modal dari yang semula Rp 760,6 miliar turun menjadi Rp 369 miliar.
"Dengan adanya kebijakan efisiensi anggaran tersebut, sisa pagu efektif BNN sebesar Rp 1,45 triliun," ujar Tantan.
Dia menjelaskan bahwa setelah anggarannya dipangkas, BNN memprioritaskan dan memaksimalkan kegiatan-kegiatan yang bersifat strategis serta berdampak kepada masyarakat. Misalnya seperti penanganan kawasan rawan narkoba, pendidikan antinarkoba pada satuan pendidikan.
Selain itu, memprioritaskan pula layanan rehabilitasi rawat jalan, rawat inap, intervensi berbasis masyarakat, serta layanan Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Narkoba (SKHPN). Kemudian, pemetaan jaringan narkoba, penyelidikan dan penyidikan tindak pidana narkotika, serta tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang berasal dari tindak pidana narkotika.
Pelaksanaan asesmen terpadu dan dukungan peralatan intelijen juga jadi fokus BNN usai pemangkasan anggaran. Terakhir, ada penguatan kerja sama di wilayah perbatasan.