Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Apa Itu Tasrif Award yang Diterima Pegawai KPK yang Tidak Lolos TWK?

Tasrif Award 2021 diberikan kepada LaporCovid-19 dan 57 pegawai KPK yang tidak lolos TWK. Berikut penjelasan mengenai Tasrif Award.

12 Agustus 2021 | 16.36 WIB

Aktivis Green Peace menembakkan sinar laser berbagai bentuk pesan tulisan salah satunya #SaveKPK dan Berani Jujur Pecat, ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin malam, 28 Juni 2021. Aksi video maping ini berisi pesan menolak pelemahan KPK. TEMPO/Imam Sukamto
Perbesar
Aktivis Green Peace menembakkan sinar laser berbagai bentuk pesan tulisan salah satunya #SaveKPK dan Berani Jujur Pecat, ke Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin malam, 28 Juni 2021. Aksi video maping ini berisi pesan menolak pelemahan KPK. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) kembali memberikan penghargaan Tasrif Award 2021 pada perayaan HUT AJI ke-27. Penghargaan Tasrif Award 2021 kali ini diberikan kepada 57 Pegawai KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan dan LaporCovid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dewan Juri Tasrif Award 2021 mengungkapkan bahwa kedua penerima penghargaan tersebut memiliki kinerja yang selaras dengan semangat Suwardi Tasrif, Bapak Kode Etik Jurnalistik Indonesia, dalam memperjuangkan kebebasan pers. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Tasrif Award merupakan penghargaan tahunan yang diberikan oleh AJI dalam setiap tahunnya. Nama penghargaan tersebut diambil dari nama Suwardi Tasrif. Dilansir dari aji.or.id, Suwardi Tasrif merupakan seorang pengacara sekaligus jurnalis besar di Indonesia yang lahir pada 3 Juni 1922 di Jawa Barat.

Ia terkenal atas kegigihannya dalam memperjuangkan kemerdekaan berpendapat dan hak konstitusional yang selalu disebut-sebut sebagai hak fundamental yang menjadi jalan bagi dipenuhinya berbagai hak asasi manusia lainnya. Karena dedikasinya tersebut, ia kemudian dikenal sebagai Bapak Kode Etik Jurnalistik Indonesia. 

Penghargaan ini diberikan kepada perorangan maupun kelompok yang gigih dalam memperjuangkan kebebasan pers dan kebebasan berekspresi. AJI mulai memberikan penghargaan ini pada 1998. Pada waktu itu, Munir Said Thalib, Koordinator Badan Pekerja Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), menjadi penerima Tasrif Award yang pertama. 

Pemberian Tasrif Award harus mengikuti kriteria-kriteria tertentu. Dilansir dari aji.or.id, berikut adalah kriteria umum calon penerima Tasrif Award:

  1. Individu/kelompok/lembaga yang membantu pers untuk bisa memenuhi hak publik atas informasi;
  2. Individu/kelompok/lembaga yang membantu pers untuk mengefektifkan fungsi pers sebagai lembaga kontrol sosial;
  3. Individu/kelompok/lembaga yang membantu pers untuk mengungkap problem  ketidakadilan yang tersembunyi atau disembunyikandisembunyikan. 

Selain kriteria umum, ada juga kriteria khusus yang harus dipenuhi, yakni:

  1. Individu/kelompok/lembaga yang mendedikasikan dirinya untuk terlibat dalam proses penegakan nilai-nilai keadilan dan demokrasi;
  2. Individu/kelompok/lembaga yang terbukti memiliki komitmen dan integritas moral untuk terlibat dalam proses penegakan nilai-nilai keadilan dan demokrasi;
  3. Individu/kelompok/lembaga yang dalam setahun ini mengungkap kasus ketidakadilan yang memiliki signifikasi sosial, budaya, hukum, ekonomi dan politik dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

BANGKIT ADHI WIGUNA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus