Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Berawal dari Kecurigaan, Begini Kronologi Temuan Perempuan Korban Mutilasi di Wisma Kaliurang

Penemuan perempuan korban mutilasi di Wisma Kaliurang berawal dari kecurigaan penjaga wisma.

21 Maret 2023 | 15.46 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi mutilasi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang perempuan berinisial A, 34 tahun, menjadi korban mutilasi pasangannya di Dukuh Purwodadi, Pakem, Jalan Kaliurang Kilometer 18 Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Korban yang merupakan janda beranak dua warga Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta itu ditemukan tewas pada Minggu 19 Maret 2023 dengan tubuh termutilasi dalam puluhan potongan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Polisi menyebut hasil otopsi sementara dokter RS Bhayangkara Polda DIY, kematian korban dipicu luka sayatan di leher sepanjang 20 sentimeter, dengan lebar 4 sentimeter dan kedalaman 9 sentimeter.

Kronologi Temuan Mutilasi Berawal dari Kecurigaan Penjaga Wisma

A ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan pada Ahad petang kemarin, 19 Maret 2023.  Perempuan itu diketahui menginap di sebuah wisma di kawasan Pakem, Kaliurang, tersebut sejak Sabtu, 18 Maret 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Dukuh Purwodadi, Pakem, Sleman, Kamri pada Senin 20 Maret 2023 mengatakan bahwa korban datang menginap bersama seorang pria pada Sabtu petang, 18 Maret 2023. Sebelum mengajak perempuan itu menginap di wisma, pria itu diketahui datang sendirian terlebih dahulu ke wisma tersebut. Tak berselang lama, pria itu lantas tampak pergi dan kembali ke wisma itu bersama korban.

"Awalnya ketemu (mayat itu) karena penjaga wisma curiga, penghuni kamar itu tak kunjung keluar sejak pagi sampai hampir tengah malam, kondisinya sepi tapi listrik menyala terus," kata Kamri, Senin, 20 Maret 2023. 

Kepada penjaga wisma, pria itu menyatakan memperpanjang sewa kamar wisma tersebut pada Ahad pagi. Tetapi dia kemudian pergi dan tak kembali hingga petang. 

Penjaga wisma menaruh curiga setelah tak terdengar aktivitas apa pun dari dalam kamar sepanjang Ahad itu. Si penjaga kemudian melaporkan kecurigaannya kepada aparat dukuh yang kemudian mengontak polisi. 

"Sekitar Minggu malam jam 22.30 WIB, kami bersama polisi mencoba mengetuk-ketuk kamar itu, tapi tak ada respon," kata Kamri. "Akhirnya kamar itu coba dibuka paksa dengan mencongkel jendela kecil dekat di kamar mandi kamar itu," Kamri menambahkan.

Setelah membuka paksa kamar mandi, aparat polisi bersama pihak dukuh menemukan A sudah tidak bernyawa dan tubuhnya terpotong-potong menjadi beberapa bagian. 

"Kondisi mayatnya terpotong-potong beberapa bagian, seperti kaki jadi dua bagian, kanan dan kiri," kata dia.

Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda DIY Komisari Besar Polisi Nuredy Irwansyah Putra mengatakan pihaknya menemukan tiga benda tajam yang diduga untuk membunuh dan memutilasi korban di kamar mandi wisma.

"Yang kami temukan benda tajam antara lain satu pisau komando, lalu gergaji, ada juga pisau cutter," kata dia.

Polda DIY menyatakan jenazah korban sempat diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Jenazah korban mutilasi itu lantas dibawa ke rumah duka Panembahan, Kota Yogyakarta pada Senin, 20 Maret 2023 dan tiba sekitar pukul 14.00 WIB yang langsung disambut tangis keluarganya.

Polisi Buru Terduga Pelaku Mutilasi

Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda DIY Ajun Komisaris Besar Polisi Verena SW menuturkan saat ditemukan Polsek Pakem, mayat perempuan di salah satu wisma Jalan Kaliurang Sleman itu sudah dalam keadaan termutilasi.

"Identitas korban teridentifikasi dari KTP (kartu tanda penduduk) yang tertinggal di lokasi kejadian, usia 34 tahun warga Kelurahan Patehan, Kota Yogyakarta," kata dia.

Nuredy menuturkan pihaknya saat ini tengah memburu pelaku dugaan mutilasi itu. Nuredy mengatakan bahwa saat ini masih proses penyelidikan, baik soal hubungan pelaku, korban dan motifnya.

"Kami telah mendapatkan identitas diduga pelaku dan masih melakukan pengejaran. Dugaan kami yang bersangkutan sudah keluar dari Yogyakarta," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Komisaris Besar Polisi Nuredy Irwansyah Putra, Selasa, 21 Maret 2023.

PRIBADI WICAKSONO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus