Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Cerita Suroto, Saksi yang Mengevakuasi Vina dan Eky dari Jembatan Tol Talun 2016 Silam

"Aduh..tolong.. aduh.. tolong," ujar Suroto menceritakan kembali ucapan Vina saat dievakuasi.

12 Juni 2024 | 17.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Suroto, 51 tahun, seorang warga Cirebon yang mengaku mengevakuasi Vina dan Eky, pada kejadian 27 Agustus 2016 silam. Setiap malam dimulai pukul 21.00 WIB, Suroto rutin patroli di area tol jembatan Talun. Sebab di kawasan itu sering muncul geng motor, dan begal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Belum ada tanda-tanda mencurigakan, akhirnya ia memutuskan untuk berkelilng. Tidak lama, ada seorang pengendara sepada motor memberitahu Suroto jika ada kecelakaan lalu lintas di jembatan tol Talun. "Saya langsung woosh naik motor cepat, di Tempat Kejadian Perkara (TKP) udah banyak kerumunan orang," kata Suroto, saat menceritakan kesaksiannya kepada Tempo melalui telepon seluler pada Senin, 10 Juni 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah berhasil melewati kerumunan, pria 51 tahun itu langsung bertanya kepada Eky, namun tidak ada respons apa-apa. Ia langsung melepas helm yang digunakan Eky, tetap tidak ada respons maupun tanda-tanda pergerakan. Selanjutnya, Suroto fokus kepada Vina, yang masih merintih kesakitan. "Aduh..tolong.. aduh.. tolong," ujar Suroto menirukan ucapan Vina ketika dievakuasi. Suroto pun berusaha menenangkan Vina. "Sebentar dek, sebentar lagi mobil datang, sabar ya," kata dia kepada Vina.

Kondisi Vina dan Eky, lanjut Suroto, dalam keadaan wajah penuh lebam dan berlumuran darah. Bahkan, rok yang dikenakan Vina terbuka hingga memperlihatkan area kemaluannya.

Menurut Suroto, Eky memakai baju berwarna hitam, sedangkan Vina mengenakan baju putih dan rok hitam pendek. "Ada jaket di samping korban perempuan (Vina) saya langsung tutupi itu soalnya kemaluannya kelihatan," ucap dia. 

Suroto sempat ikut mengantar Vina dan Eky dievakuasi ke rumah sakit Gunung Jati, Cirebon. Namun baru jalan sekitar 5 atau 10 meter, kepolisian dari Polsek Talun meminta agar Suroto mengantarkan motor yang dikendarai Eky ke kantornya. Saat motor yang dikendari Eky sampai di Polsek Talun, ia mendapati di dalam jock motor itu terdapat satu buah hendphone dan satu buah jaket. Ia tidak mengingat betul apakah jaket tersebut terdapat logo atau tulisan tertentu. 

Keesokan harinya pada 28 Agustus 2016, Polsek Talun menggelar olah TKP. Suroto hadir karena yang mengevakuasi Vina dan Eky. Lalu, tiga hari setelahnya, ia diperiksa oleh Polres Cirebon Kota sebagai saksi kasus kematian dua remaja itu. Kasus itu,  lanjutnya, masih dalam konteks kecelakaan lalu lintas, belum ke ranah pembunuhan.

Usai Suroto diperiksa satu kali di Polres Cirebon, ia kembali diminta menjadi saksi di persidangan awal kasus Vina dan Eky. Saat itulah untuk pertama kalinya Suroto bertemu dengan kedua orang tua Vina. Mereka menyampaikan ucapan terima kasih kepada Suroto karena sudah menemukan Vina meskipun tidak tertolong. "Kalau orang tua yang korban laki-laki, saya belum pernah ketemu," tuturnya. 

Setelah kasus pembunuhan vina ini kembali menjadi buah bibir masyarakat, ia dipanggil oleh Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) pada 4 Mei 2024 lalu. Penyidik Polda Jabar, kata Suroto, meminta agar ia membaca kembali Berita Acara Pemeriksaan (BAP) pada 2016 silam. "Saya bilang jawaban saya masih sama, dan saya diperiksa satu jam di Polda Jabar," jelas Suroto. 

Advist Khoirunikmah

Advist Khoirunikmah

Bergabung di Tempo sejak November 2023. Alumni Bakrie University dan Politeknik Negeri Bandung. Mengawal isu hukum dan kriminal.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus