Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dua warga sipil dibunuh di Distrik Elelim, Yalimo, Papua Pegunungan, Rabu, 8 Januari 2025. Keduanya merupakan warga pendatang dari Sulawesi Selatan yang sedang bekerja di Bumi Cendrawasih tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom mengklaim, pembunuhan itu dilakukan oleh eks anggota Polri bernama Askem Mabel dengan pangkat terakhir Bripda. Sebby menyebut Askem bekerja untuk TPNPB-OPM versi Jeffrey Pagawak Boamanak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dalam hal ini kami sampaikan kepada semua pihak bahwa yang bertanggungjawab adalah Jeffrey Pagawak Bomanak dan Polisi Indonesia," kata Sebby dalam keterangan resminya, Kamis, 9 Januari 2025.
OPM tidak mengakui Jeffrey Pagawak sebagai pejuang operasi pembebasan. Dia diklaim berjalan sendiri karena telah menggelapkan uang senilai Rp 1,9 miliar dengan dalih pembelian senjata, namun hingga kini senjata itu tidak ada.
Sebby mengatakan, Jeffrey Pagawak dan Askem Mabel telah melakukan serangkaian pembunuhan di Papua dengan mengatasnamakan OPM. Pembunuhan dua warga sipil asal Toraja ini disebut sebagai peristiwa keenam.
"Ini merupakan aksi yang keenam di wilayah Kabupaten Yalimo, semuanya dilakukan oleh Askem Mabel atas perintah Jeffrey Pagawak Bomanak," kata Sebby.
Askem Mabel merupakan mantan anggota Polri yang berdinas di Polres Yalimo. Pada Minggu, 9 Juni 2024 lalu, bintara itu kabur dari dinasnya dengan membawa empat pucuk senjata laras panjang.
Setelah menghilang, Bripda Askem Mabel menyatakan bergabung dengan OPM dan menggunakan empat senjata yang ia curi untuk mengkhianati negara.
Pilihan Editor: Diperiksa KPK, Eks Penyidik Kasus Harun Masiku Jelaskan Peran Hasto, Donny, dan Yasonna Laoly