Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri kembali meminta agar Gubernur Papua Lukas Enembe memenuhi panggilan penyidik. Lukas telah mangkir dua kali dari panggilan penyidik dengan alasan sakit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya kira ini akan bisa selesai bilamana Pak Lukas Enembe sebagai Gubernur Papua yang terpercaya, sudah 2 kali (periode) jadi gubernur tentu beliau adalah warga negara yang baik dan kita berharap beliau akan penuhi panggilan KPK," kata Firli Bahuri di Istana Presiden, Jakarta, Selasa, 11 Oktober 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KPK sebelumnya telah menetapkan Lukas sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi terkait proyek yang bersumber dari APBD Provinsi Papua. Mereka juga telah dua kali memanggil Lukas untuk menjalani pemeriksaan, namun dia mangkir dengan alasan sakit.
Bahkan ratusan orang disebut menjaga ketat kediaman pribadi Lukas di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Jayapura. Mereka memblokade jalan menggunakan ekskavator tidak jauh dari jalan poros.
KPK menjamin akan memeriksa kesehatan Lukas dan memenuhi haknya
Firli Bahuri menyatakan bahwa pihaknya masih terus berkomunikasi dengan para pengacara Lukas. Dia menegaskan bahwa KPK akan menjaga hak Lukas dengan memberikan hak pengobatan kepadanya jika memang yang bersangkutan dinyatakan sakit oleh dokter.
"Karena dalam hukum acara pidana pun diatur bahwa seseorang itu memang harus kita hormati hak-haknya dan kita berikan. Kalau seandainya orang yang kita butuhkan keterangannya dalam keadaan sakit, tentu kita juga akan harus melakukan pengobatan, termasuk juga misalnya keperluan untuk dokter," kata Firli.
Hanya saja, Firli menyatakan mereka belum akan melakukan upaya paksa dengan menyeret Lukas Enembe ke Jakarta.
Selanjutnya, Lukas Enembe datangkan tim medis dari Singapura
Sementara pengacara Gubernur Papua Lukas Enembe, Aloysius Renwarin, menyatakan bahwa Lukas akan menjalani pemeriksaan kesehatan oleh tim medis dari Singapura. Tim medis tersebut, menurut dia, telah tiba di Jayapura pada Selasa pagi tadi sekitar pukul 07.15 WIT.
"Tim dokter Gubernur Papua Lukas Enembe sudah tiba di Jayapura terdiri dari dua orang dokter dan satu perawat," kata dia.
Dia menyatakan bahwa dua dokter yang tiba di Jayapura adalah yaitu dr Cheng Ho Patrick An (spesialis jantung) dr Mardiana Binte Ayob (spesialis internist) dan perawat bernama Snooky Tabiliran Lagas.
Aloysius tak bisa memastikan berapa lama pemeriksaan itu akan dilakukan. Dia juga menyatakan bahwa satu orang dokter spesialis yang dijadwalkan ikut memeriksa Lukas tak hadir.
“Kalau soal berapa hari lamanya di sini, kami belum bisa memastikannya, namun yang jelas kehadiran kedua dokter dan satu perawat akan mengecek kondisi Pak Gubernur secara maksimal,” ujarnya.
KPK sebelumnya juga telah melakukan pencegahan terhadap Lukas Enembe. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah memblokir atau membekukan sejumlah rekening Lukas Enembe di sejumlah perusahaan penyedia jasa layanan keuangan yang disebut menyimpan dana senilai Rp 71 miliar. Tak hanya milik Lukas, rekening itu disebut juga dimiliki oleh anak Lukas.
PPATK menyatakan mereka telah melakukan analisa sejak 2017. Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyatakan mereka menemukan sejumlah transaksi mencurigakan. Diantaranya adalah setoran tunai sejumlah ratusan miliar yang dilakukan Lukas Enembe di sebuah kasino.