Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Polisi Sebut Bom Rakitan Abdul Basith Cs Beradius Hingga 30 Meter

Polisi menyatakan bom rakitan Abdul Basith cs memiliki daya ledak cukup kuat.

18 Oktober 2019 | 21.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Abdul Basith. Facebook/Abdul Basith

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menyebutkan bahwa bom rakitan Abdul Basith cs memiliki daya ledak cukup kuat. Basith sempat membantah keterlibatannya dalam pembuatan bom tersebut

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kaur Bahan Peledak Puslabfor Mabes Polri Komisaris Heri Yandi menyatakan pihaknya telah mengetes bom tersebut. Hasilnya, daya ledak bom ikan tersebut bisa terasa hingga radius 30 meter.

"Diuji coba ledakkan di Brimob, kerusakannya cukup kuat, bisa jarak 30 meter," ujar Heri di Polda Metro Jaya, Jumat, 18 Oktober 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Heri menjelaskan jumlah bom rakitan yang telah disediakan oleh Abdul cs ada sekitar 28 buah. Bom itu memiliki komponen lengkap, seperti kontainer, penyulut, dan bahan peledak.

"Cara kerjanya, para tersangka menyediakan wadah menggunakan botol minuman, kemudian dimasukkan serbuk korek api yang sudah dihaluskan, deterjen yang sudah dicampur bahan bakar di lapisan paling bawah," kata Heri.

Dalam salah satu komponen bom rakitan itu, Abdul juga memasukan merica dengan harapan asapnya dapat melukai mata. Selain itu ada paku yang dililit di bagian luar bom agar saat meledak dapat menambah jumlah korban.

Abdul Basith ditangkap di kediaman Laksamana Pertama (Purn) Sony Santoso di daerah Cipondoh, Tangerang pada Sabtu dini hari 28 September 2019. Keduanya dituding merencanakan melakukan pengeboman pada saat aksi demonstrasi Mujahid 212 Sabtu pagi itu di kawasan Istana Negara.

Selain keduanya, polisi juga telah menangkap 21 orang tersangka lainnya. Mereka disebut sebagai pembuat hingga eksekutor yang akan melakukan pengeboman.

Meskipun demikian, Abdul Basith pernah membantah tudingan polisi itu. Kepada Tempo, dia menyatakan bahwa dirinya hanya dikorbankan. Dia mengaku hanya menampung sejumlah orang yang disebut polisi sebagai pembuat bom ikan tanpa tahu apa yang akan mereka perbuat.

"Kalau ada andil saya, itu cuma memberikan bensin tiga liter dan (tumpangan) tempat tinggal," ucapnya saat ditemui di Polda Metro Jaya pada 2 Oktober 2019.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus