Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Sejarah Warna Baju Tahanan yang Dipakai Ferdy Sambo saat Rekonstruksi

Penggunaan baju tahanan berwarna oranye baru diterapkan sekitar 1970-an.

31 Agustus 2022 | 08.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rekonstruksi atau reka ulang pembunuhan Brigadir Yosua telah rampung kemarin. Lima tersangka dihadirkan dalam rekonstruksi di rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling 3 dan rumah dinas di Kompleks Polri Duren Tiga. Dalam kegiatan tersebut, publik akhirnya dapat melihat Ferdy Sambo mengenakan baju tahanan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kecuali Putri Candrawathi, semua tersangka terlihat mengenakan baju tahanan berwarna oranye selama proses rekonstruksi. Pernahkah terpikir mengapa baju tahanan berwarna oranye? Ternyata terdapat sejarah panjang terkait warna baju yang digunakan para tahanan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Slate, pada abad ke-19, di Amerika Serikat para tahanan umumnya mengenakan baju garis-garis hitam-putih. Warna baju ini mulai ditinggalkan pada awal abad ke-20 dengan alasan hubungannya dengan chain gangs. Negara bagian New York menghapus desain garis-garis hitam-putih pada tahun 1904, beralih ke jaket dan topi yang terbuat dari kain abu-abu. 

Pada 1958, Carolina Utara menerapkan warna baju tahanan berdasarkan tiga tingkatan, yakni seragam abu-abu untuk tahanan dengan tingkat penjagaan tinggi, coklat untuk penjagaan sedang, dan hijau untuk penjagaan rendah.

Penggunaan seragam oranye pada tahanan baru diterapkan sekitar 1970-an, namun hanya dalam situasi penahanan khusus seperti di fasilitas sementara atau dalam perjalanan. Penjara di California, misalnya, tahanan harus memakai warna oranye atau merah saat diangkut.

Meskipun baju tahanan berwarna oranye saat ini terlihat lebih populer, namun tidak semua daerah menggunakan warna ini. Negara bagian California contohnya, mereka melengkapi para tahanan prianya dengan jeans denim, kemeja chambray biru, dan jaket denim. Selain itu, penjara Florence Administrative Maximum Facility menerapkan celana dan kemeja model khaki untuk para narapidana. 

Negara bagian New York sempat melarang warna oranye karena tampak seperti warna yang dipakai Tim Tanggap Darurat Pemasyarakatan atau pengendali kerusuhan. Selain oranye, terdapat warna lain yang dilarang seperti biru (warna seragam sipir), hitam (sulit dilihat), dan abu-abu (banyak digunakan para pejabat).

Warna oranye tampak lebih populer karena tahanan sering berubah warna baju menjadi oranye ketika tengah berada di depan umum. Seorang sheriff kadang-kadang menempatkan tahanan dalam warna oranye saat pelaku berjalan di depan wartawan, dan ketika berada di pengadilan. 

Film seperti Con Air yang berkisah sekelompok narapidana berpakaian oranye membajak sebuah pesawat turut ambil peran dalam menyebarkan kesan bahwa oranye adalah “hitam-putih” yang baru. Ada pula foto tahanan di Teluk Guantanamo mengenakan pakaian oranye yang mendapat banyak perhatian publik pada awal 2000-an.

Beberapa penjara memutuskan untuk memilih seragam yang khas. Cleveland County membuat tahanan mengenakan kemeja merah muda dan celana bergaris kuning-putih, yang dipercaya dapat membuat upaya pelarian lebih sulit.

HATTA MUARABAGJA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus