Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Suami korban lift Bandara Kualanamu, Ahmad Faisal bin Ibrahim, membuat laporan ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Dia melaporkan pengelola Bandara Kualanamu atas kelalaian yang membuat istrinya, Aisiah Sinta Dewi tewas jatuh dari lift.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami telah melakukan upaya hukum untuk membuat laporan polisi,” kata kuasa hukum keluarga Aisiah, Indra Posan Sihombing, di Bareskrim Polri, Selasa, 2 Mei 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Indra mengatakan membuat laporan terhadap 6 pejabat perusahaan yang mengelola bandara. Enam pejabat perusahaan itu berasal dari PT Angkasa Pura II , PT Angkasa Pura Solusi, PT Angkasa Pura Aviasi, GMR Airports, GMR Airports Consorsium dan Aeroports De Paris. Indra mengatakan mereka diduga melakukan pidana Pasal 359 akibat kelalaian yang menyebabkan meninggalnya Aisiah.
Indra mengatakan sebenarnya kasus itu sudah ditangani oleh Kepolisian Resor Kota Deli Serdang dengan laporan model A atau laporan yang dibuat oleh kepolisian. Akan tetapi, dia mengatakan keluarga merasa tidak yakin, sehingga membuat laporan langsung ke Bareskrim.
“Bukannya kami menyepelekan polisi di daerah, tetapi kami merasa yang terlibat di kasus ini orang-orang dari luar negeri, jadi biar cakupannya luas,” kata dia.
Menurut Indra, keluarga akhirnya memutuskan membuat laporan ini karena kecewa dengan pihak pengelola Bandara Kualanamu. Menurut dia, pihak pengelola bandara seperti tidak memiliki itikad baik untuk meminta maaf kepada pihak keluarga. “Hanya datang menemui pihak keluarga di rumah dan memberikan amplop berisi Rp 5 juta,” kata dia.
Peristiwa jatuhnya Aisiah dari salah satu lift di Bandara Kualanamu terekam dalam CCTV pada 24 April 2023. Dalam video itu, terlihat seorang korban memasuki lift. Lift di Kualanamu memiliki dua sisi. Sesampainya di lantai tujuan, pintu di belakang Aisiah terbuka. Namun, korban tampak tidak mengetahuinya.
Merasa pintu lift tidak terbuka, Aisiah memencet-mencet tombol di lift. Dia kemudian menelepon keluarganya untuk mengabari dirinya sedang terjebak di dalam lift, sembari membuka pintu lift di hadapannya. Pintu lift kemudian terbuka, namun di sisi yang keliru. Aisiah tidak sadar dan melangkah keluar hingga akhirnya terjatuh dari lift. Jasad Aisiah baru ditemukan tiga hari setelah kejadian tersebut.