Saya ingin menanggapi tulisan Saudari S. Rochimah Parapat (TEMPO, 15 Desember 1990, Kontak Pembaca) tentang: apakah cendekiawan muslim kurang pekerjaan? Saudari Rochimah tentu mengetahui bahwa pertemuan di Malang tersebut adalah dalam rangka pendirian atau merupakan pertemuan pertama bagi Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI). Layaknya bagi suatu organisasi baru, tentu perlu penataan organisasi, termasuk orang-orang yang akan memimpin organisasi tersebut. Maka, pada pertemuan pertama tersebut diperlukan pemilihan ketua. Apa pun motifasi yang mendasari pendirian ICMI, adalah " terlalu gegabah" menilai ICMI saat ini, karena ICMI masih pada tahap awal dan belum mulai bekerja, yang tentu belum ada hasilnya. Berikanlah waktu pada mereka, dan kita tunggu hasilnya. Setelah itu, baru obyektif untuk menilai. Mari kita berikan masukan yang positif untuk ICMI. Saudari Rochimah, dengan latar belakang ilmu sosial politik, wajar dan lumrah peka dan tanggap terhadap situasi yang terjadi. Tetapi saya menyayangkan bahwa tanggapan Saudari Rochimah terlalu pagi dan tergesa-gesa, yang seakan-akan menggambarkan emosi yang kurang terkontrol. Tampaknya ia cenderung apriori memberikan tanggapan yang negatif terhadap ICMI. Sebagai calon politikus, seharusnya Saudari Rochimah tidak cenderung tergesa-gesa berpikir negatif untuk masa mendatang. Bagaimana kalau diambil makna positifnya terlebih dahulu sehingga suatu ide/inspirasi yang baru tidak akan padam oleh hal-hal yang negatif. Akhirnya, doa dan dorongan saya untuk ICMI. Selamat bekerja, semoga membuahkan hasil yang memuaskan untuk agama, bangsa, dan negara. Saudari Rochimah, mari kita sama-sama menunggu hasil kerja ICMI. FUADI RASYID Dept. of Food Science and Technology The Ohio State University Columbus, Ohio 43210 USA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini