Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Soal kampanye pemilu di kampus masih diperdebatkan. Mudah-mudahan rancangan keppres yang mengatur pelaksanaan kampanye itu gol. Jauh sebelum Pemilu 1992 berlangsung, beberapa rektor universitas (ITB, UGM, IKIP Yogya) telah menyatakan sepakat untuk tidak memberi izin kampanye di kampus (TEMPO, 20 Juli 1991, Nasional). Saya melihat larangan itu disebabkan adanya ketakutan birokrasi terhadap kegiatan mahasiswa pada akhir-akhir ini, yang sering mempersoalkan kebijaksanaan Pemerintah. Saya salut dan bangga terhadap sikap pimpinan Universitas Muhammadiyah Malang, Lambung Mangkurat Banjarmasin, dan USU Medan, yang membuka pintu bagi ketiga kontestan agar berkampanye di kampus mereka. Rektor mana yang akan menyusul? Usaha-usaha untuk menghindarkan mahasiswa dari kegiatan kampanye pemilu hanya akan melahirkan persepsi demokrasi yang tersekat-sekat. Apakah harus menunggu pensiun untuk memperjuangkan demokrasi. Harapan saya, kampanye pemilu tahun depan itu akan melibatkan mahasiswa di lingkungan universitas di Indonesia, sehingga ada semacam dialog ilmiah antara ketiga kontestan dan mahasiswa. Nama dan alamat ada pada Redaksi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo