Lontaran yang pernah dikemukakan Saiful Sulun, Wakil DPR dari Fraksi ABRI, yang mengatakan bahwa pers harus banyak menyoroti kegiatan DPR dan bukan Pemerintah saja, ternyata ada benarnya. Hal itu saya peroleh sewaktu mengadakan survei dan wawancara langsung dengan wakil rakyat pada pertengahan Juni lalu. Dari banyak hal yang saya lihat, sudah saatnya pikiran masyarakat yang menganggap DPR tidak berfungsi perlu dibenahi. Sebab DPR sudah berusaha melaksanakan tugasnya secara maksimal dengan segala keberadaan dan kemampuannya untuk menyuarakan aspirasi rakyat. Namun, masih ada kendala yang membelit, baik intern maupun ekstern, masih membatasi ruang gerak mereka. Sudah saatnya pers membantu DPR mengembalikan citra dirinya di masyarakat. Dalam hal ini, peranan TVRI sangat penting dalam meliput kegiatan mereka dengan Pemerintah. Dari apa yang saya saksikan di TVRI, ternyata hanya bersifat sepintas saja, yakni berupa laporan lewat berita nasional maupun parlementaria. Sebetulnya TVRI dapat memberikan porsi terbanyak lewat laporan khusus. Di situ, tak hanya laporan Pemerintah yang disoroti, juga rapat-rapat di DPR dengan Pemerintah dimunculkan. Misalnya, peninjauan peraturan menteri penerangan mengenai SIUPP. Bila rapat itu bersifat terbuka dan disiarkan, bangsa Indonesia akan dapat menyaksikan berfungsi atau tidaknya lembaga DPR itu. Penayangan itu, secara tak langsung, juga merupakan sarana pendidikan politik bagi rakyat Indonesia. Memang sudah saatnya kita melihat DPR dengan segala permasalahannya dan berusaha bersama-sama untuk membenahinya, karena DPR adalah milik kita. Kita boleh mengkritik, mengomentari, mencaci maki anggota DPR namun adalah lebih dewasa jika kita juga memberikan solusi bagi obyek yang dikritik. Bagi TVRI, sudah saatnya menjadi televisi rakyat Indonesia. Tingkatkan mutu lewat liputan berita-berita yang cukup kualitatif. CARLA NATAN Jalan M.T. Haryono 112 A Dinoyo -- Malang Jawa Timur
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini