Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Reaganomika

Reagan mendapat resep untuk memperbaiki ekonomi as dalam supply-side economics. reaganomika merupakan revolusi karena meruntuhkan tradisi keynes dalam pengelolaan ekonomi. produktivitas as meningkat lagi.

11 Juli 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AW. Phillips berjasa pada profesi ekonomi karena menyumbangkan suatu doktrin tentang adanya hubungan terbalik antara inflasi dan pengangguran. Dalam setiap buku teks ekonomi yang baik akan dapat dijumpai preposisi ini, dan memang di banyak negara ekonomi dikelola atas dasar doktrin ini. Namun dapat diduga kalangan politisi sulit menerima preposisi bahwa stabilitas harga harus dikorbankan untuk mengurangi pengangguran atau sebaliknya bahwa kesempatan kerja harus dikorbankan untuk menurunkan inflasi. Walaupun demikian belum pernah diajukan alternatif lain, kecuali bahwa dalam sistem demokrasi suatu pemerintah akan dijatuhkan atau dikalahkan dalam pemilihan umum apabila inflasi dianggap terlampau tinggi biarpun pengangguran rendah. Atau apabila pengangguran dianggap terlalu besar biarpun inflasi hanya kecil. Pada pertengahan tahun 1970-an mulai tampak, banyak ekonomi tak lagi menunjukkan tingkah laku seperti diamati Phillips selama kira-kira satu abad, yaitu sejak 1861. Kini terlihat gejala yang dikenal sebagai stagflasi:pengangguran yang besar (stagnasi ekonomi) tapi juga dengan ulflasi tinggi Kegagalan Carter dalam memerangi gejala di atas telah membantu memenangkan Reagan dalam pemilihan presiden. Ekonomi Suplai Presiden Reagan merasa mendapatkan resep untuk mengobati penyakit ekonomi Amerika Serikat dalam apa yang dikenal sebagai supply-side economics yang dipelopori oleh Arthur Laffer dan Robert Mundell delapan tahun lalu. Paham baru ini kini bisa dijuluki Reaganomika, bukan karena dirumuskannya sendiri, tetapi karena keberanian politik untuk menerapkannya. Reaganomika dianggap sebagai suatu revolusi dalam pemikiran ekonomi, dan juga dilihat sebagai jalan untuk mempertahankan kekuasaan Partai Republik untuk sesedikitnya selama 20 tahun mendatang apabila Reagan bisa menunjukkan bukti kemujarabannya. Reaganomika merupakan revolusi karena meruntuhkan tradisi Keynes yang selama ini sukar diganggu-gugat dalam pengelolaan ekonomi. Menurut paham Keynes, roda perekonomian dapat dikelola melalui pengaturan konsumsi atau permintaan (aggregate demand), yaitu mempengaruhi kesediaan masyarakat untuk menukarkan uang dengan barang dan jasa. Apabila pemerintah menambah uang tunai ke dalam dompet anggota-anggota masyarakat melalui peningkatan pengeluaran pemerintah atau penurunan pajak, mereka akan meningkatkan belanja masing-masing dan terciptalah rangsangan bagi produksi (suplai). Dengan kata lain, permintaan akan menciptakan suplai. Pemerintah mengelola ekonomi melalui penyesuaian tingkat pajak dan pengeluarannya demi tercapai keseimbangan antara inflasi dan kesempatan kerja (pertumbuhan ekonomi). Paham ekonomi suplai bertolak dari pendapat bahwa peranan sentral pemerintah dalam pengelolaan ekonomi a la Keynes ternyata tidak membawa pada perbaikan ekonomi. Pertama, masyarakat tidak melakukan produksi hanya karena anggota masyarakat lainnya bersedia untuk membeli. Mereka berproduksi, jadi memperbesar suplai, karena prospek untuk memperoleh imbalan, keuntungan dan pendapatan sesudah dikenakan pajak (after-tax). Aabila pemerintah menurunkan tingkat pajak pendapatan, efeknya akan lebih besar bagi kelompok masyarakat yang lebih mampu melakukan investasi dan produksi dal ipada bagi kelompok masyarakat yang bisa meningkatkan p ngeluaran konsumsinya. Tetapi apabila pada saat yang sama produksi dikenakan pajak yang tinggi dan peraturan-peraturan yang mencekam, maka produksi tidak akan meningkat, dan hanya akan mengakibatkan inflasi. Karena inflasi, maka dana-dana akan dialihkan dari kegiatan-kegiatan produktif kepada usaha-usaha non-produktif, seperti membeli barangbarang yang kebal inflasi. Hal ini berarti pertumbuhan ekonomi terhambat -- stagnasi. Kedua, peningkatan pengeluaran pemerintah un1uk memerangi pengangguran, apabila tingkat pajak tetap tinggi, hanya akan mengakibatkan inflasi karena meningkatk-an permintaan akan barang tanpa terjadi peningkatan suplainya. Instrumen Pajak Penganut Reaganomika menganjurkan penurunan pajak dan penurunan pengeluaran pemerintah sebagai cara memerangi inflasi dan pengangguran. Pemerintah Reagan merencanakan penurunan pengeluaran pemerintah sebesar 15 milyar dollar untuk tahun fiskal 1981 dan sekitar 40 milyar dollar untuk tahun fiskal berikutnya. Reagan tampaknya tidak ikan berkompromi dengan Kongres dengan program penurunan tingkat pajak pendapatan perorangan yang akan diberlakukan secara menyeluruh. Paket ekonomi Reagan juga melibatlan liberalisasi tingkat depresiasi. Kesemua itu didasarkan atas pemikiran yang sederhana mengubah tingkah laku ekonomi dengan memperluas rangsangan bagi produksi dan dengan mengubah alokasi pendapatan dan alokasi waktu. Pendapatan bisa digunakan untuk konsumsi atau tabungan, sedang waktu dapat digunakan untuk bekerja atau bersantai. Di Amerika Serikat terlihat gejala menurunnya tabungan dan menurunnya jumlah waktu untuk bekerja. Rangsangan menabung turun dalam keadaan inflasi dan rangsangan kerja juga menurun karena sanksi pajaknya. Setiap tambahan jam kerja seseorang -- yaitu untuk meningkatkan pendapatan semakin kecil artinya karena dimakan oleh pajak yang semakin meningkat. Stagflasi ekonomi yang terjadi juga berarti basis pajak menjadi semakin kecil. Sementara itu, pengeluaran pemerintah meningkat terus, hal mana meminta pembiayaan defisit yang semakin besar, dan sebagai akibatnya inflasi semakin mengganas. Secara singkat dapat dikatakan, penurunan tingkat pajak dalam paham Reaganomika ini dimaksudkan untuk merangsang tabungan dan kerja, dan bukan sekedar menyuntik uang ke dalam ekonomi a la Keynes. Reagan dengan tegas menolak doktrin Phillips untuk Amerika Serikat, sebab resep Keynes tidak akan bisa digunukan selama sanksi yang besar terhadap produksi dan kerja masih merupakan musuh utama bagi ekonominya. Dalarn jangka pendek, penerapan ekonomi suplai ini jelas akun mengorbankan program-program sosial dan bantuan pemorintah kepada berbagai kelompok masyarakat yang sebenarnya telah mendorong konsumsi dan kemalasan. Bila Reaganomika berhasil, produktivitas ekonorni Amerika Serikat akan dapat meningkat kembali, dan dengan demikian negara-negara yang mempunyai industri yang kompetitif, seperti Jepang, tidak lagi merupakan musuh ekonominya Ekonomi suplai belum terbukti kemanjurannya, tapi setidaknya tepat jalan pemikirannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus