Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KETUA Dewan Perwakilan Rakyat Agung Laksono mungkin adalah orang yang paling terpukul oleh tudingan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono tentang calo DPR. Bukan sekadar ini menyangkut harkat lembaga yang dipimpinnya, melainkan namanya juga disebut-sebut menyodorkan rekanan kepada Menteri Juwono. Sumber Tempo di Departemen Pertahanan menyatakan, sekitar enam bulan lalu Agung Laksono pernah mengajak makan Menteri Pertahanan di Mid Plaza, Jakarta. Agung Laksono mengakui adanya pertemuan dengan Juwono Sudarsono, tapi tak ada urusan dengan membaca calo. ”Itu pertemuan pribadi saya,” kata Agung Laksono kepada Dianing Sari dan Dwi Riyanto dari Tempo, Jumat pekan lalu.
Betulkah Anda pernah bertemu Menteri Juwono Sudarsono di Mid Plaza, Jakarta, untuk membicarakan pengadaan alat utama sistem persenjataan sekitar enam bulan lalu?
Saya ketemu dengan menteri setiap saat, tetapi tidak ada kaitan-kaitannya. Ketemu dengan Presiden setiap saat, juga ketemu dengan menteri. (Saya bertemu) dengan semua menteri itu.
Termasuk dengan Menteri Pertahanan?
Ya, dengan semua menteri, termasuk Menteri Agama, Menteri Sekretaris Negara. Suatu langkah untuk hubungan komunikasi yang intens.
Soal pertemuan di Mid Plaza?
Saya tidak tahu. Mungkin ada pertemuan di sana. Ada macem-macem (pertemuan). Di restoran Jepang, dan ada yang lain lagi.
Dalam pertemuan dengan Menteri Pertahanan itu, Anda membawa rekanan?
Oh, nggak ada. Hanya (pertemuan) pribadi. Seperti saya katakan sebelumnya, saya bertemu dengan semua menteri.
Apa yang dibicarakan dalam pertemuan itu?
Menjaga hubungan baik, komunikasi. Kalau ada masalah, biar bisa dipecahkan. Nggak ada kaitan membawa-bawa calo itu. Nggak ada.
Setelah Komisi Pertahanan DPR bertemu dengan Menteri Pertahanan, soal dugaan percaloan senjata dianggap selesai?
Ya, sudah cukuplah. Sudah cukup. Nanti, kalau ada yang kurang, bisa ditanyakan lagi dalam rapat kerja. Komisi I dengan Departemen Pertahanan itu mitra.
Kasus ini akan dibawa ke Badan Kehormatan DPR?
Nggak. Biarlah. Apa yang disampaikan pimpinan Komisi I sudah cukup. Apa yang mau saya bawa, wong yang bersangkutan (Menteri Pertahanan) mengatakan tidak dan membantah.
Mungkinkah Badan Kehormatan DPR berinisiatif mengusut kasus ini tanpa ada laporan?
Oh, nggak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo