Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

'orang baru' di senopati

Dalam pelita iii, abri makin banyak menduduki jabatan penting. daryatmo jadi ketua dpr/mpr. yoga sugama merangkap kaskopkamtib. mayjen benny moerdani merangkap waka bakin.

20 Mei 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MAKIN banyaknya anggota ABRI menduduki jabatan penting rupanya tak terbatas dalam Kabinet Pembangunan III. Pekan lalu Jenderal Darjatmo yang baru sekitar satu setengah bulan menjabat Kaskopkamtib, sudah menyatakan kesediaannya menjadi Ketua DPR/MPR. Kenyataan itu menarik perhatian banyak orang Mengapa pos yang semula ditawarkan kepada PPP -- tapi kemudian ditolak -- lalu dipegang oleh ABRI juga? "Bukan apa-apa," kata seorang perwira tinggi Hankam kepada TEMPO pekan lalu. "Semua itu didasari kenyataan bahwa Indonesia akan menghadapi crucial stage (fase yang menentukan-Red.) dalam lima tahun mendatang ini." Sumber itu beranggapan baiknya memang orang partai yang duduk sebagai ketua badan legislatif. Atau Golkar yang selain terbesar, juga dikenal sebagai "partai" pemerintah. Tapi selain figur seperti Adam Malik dan Sultan Hamengkubuwono, dalam Golkar rupanya tak dilihat orang lain yang dianggap punya bobot untuk jabatan itu. Tapi selain soal bobot itu, pihak Hankam rupanya beranggapan masalah pengamanan itulah yang menjadi soal. Menurut sumber di Hankam itu, dalam masa Pelita III yang akan dimulai April tahun depan, "semua bidang penting harus diamankan," katanya. "Dan tanggungjawab terberat mau tak mau ada di pundak ABRI." Tanggungjawab lain di bidang keamanan akan dijabat Letjen Yoga Sugama. Selain terus mengepalai Bakin, Yoga akan mengisi lowongan yang ditinggalkan Darjatmo. Mendampingi Yoga sebagai orang kedua di Bakin, ditunjuk Majen Benny Moerdani, yang juga masih akan merangkap jabatan lamanya sebagai Asisten Intelijen Hankam. Dikukuhkannya Majen Moerdani sebagai orang penting di Senopati -- sebutan populer untuk Bakin yang berkantor pusat di mulut Jl. Senopati -- telah diduga banyak orang. Perwira tinggi kelahiran Cepu yang berusia 45 taun itu sejak lama memang dikenal sebagai orang Nomor 2 dalam bidang intelijen di Indonesia. Karirnya menanjak cepat sejak dia dipanggil pulang sesudah peristiwa 15 Januari 1974. Jabatannya waktu itu adalah sebagai Kuasa Usaha di Kedubes RI di Seoul. Dia pulang menggantikan Majen Kharis Suhud sebagai Asisten Intelijen Hankam. Jabatan Waka Bakin itu semula memang tidak ada, sebelum Letjen Ali Murtopo masuk ke sana. Yang ada waktu itu adalah para Deputi Bakin. Tapi instansi Waka Bakin rupanya tetap dipertahankan dengan makin berkembangnya badan intelijen tersebut. Kegiatannya begitu meluas, hingga makin dirasakan pentingnya seorang petugas pelaksana yang bertindak sebagai "orang kedua". Dengan demikian, menurut sumber di Hankam itu, menjadi kecil kemungkinan adanya masalah yang lewat dan perhatian. Dirangkapnya jabatan Ka Bakin dan Kaskopkamtib di satu tangan, sepintas lalu memang terasa sebagai hal baru. Bakin sebagai badan intelijen tugasnya terutama mendeteksi perkembangan keadaan melalui pengumpulan informasi. Sedang Kopkamtib tugas utamanya adalah menjaga keamanan dan ketertiban. Di banyak negara, tugas intelijen dengan tugas operasionil memelihara kamtib umumnya tak berada di satu tangan. Sekalipun begitu, Ka Bakin Yoga Sugama konon akan lebih sibuk berkantor di Merdeka Barat 17, kantornya sebagai Kaskopkamtib, daripada di Senopati. Sedang Benny Moerdani dikabarkan akan lebih banyak sibuk di Senopati daripada kantor lamanya di Tebet. Apakah Waka Bakin yang baru ini akan banyak berceramah? Sebuah sumber yang dekat dengan Waka Bakin yang baru itu menyangsikannya. "Pak Benny itu memegang teguh prinsip bahwa orang intel tidak boleh banyak bicara," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus