Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

14 Ribu Warga Masih Mengungsi Akibat Gempa Pasaman

Hingga saat ini Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi M6,1 masih mengidentifikasi 6 warga hilang di wilayah Kabupaten Pasaman.

2 Maret 2022 | 06.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah pengungsi korban gempa bumi berada di dalam tenda pengungsian di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat, Sumatera Barat, Sabtu 26 Februari 2022. Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 6.002 oang warga Sumatera Barat mengungsi akibat gempa magnitudo 6,1. ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 14 ribu warga Sumatra Barat masih mengungsi pada hari kelima setelah gempa magnitudo 6,1 yang terjadi pada Jumat, 25 Februari 2022. Pengungsian-pengungsian itu berada di wilayah Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan berdasarkan perkembangan terkini pada Selasa, 1 Maret pukul 17.45 WIB, BNPB mencatat ada 8.000 warga Pasaman Barat mengungsi di 35 titik yang berada di Kecamatan Talamau, Pasaman dan Kinali. Sedangkan di Kabupaten Pasaman, sebanyak 6.785 warga mengungsi.

"BPBD setempat masih melakukan pendataan terkait sebaran titik pengungsian di kedua wilayah tersebut," ujar dia dalam keterangan tertulis, Selasa, 1 Maret 2022.
 
Sedangkan dampak korban, tercatat adanya penambahan jumlah warga meninggal dunia, sehingga totalnya menjadi 12 warga. Namun, ada satu warga Pasaman Barat yang meninggal belum dipastikan penyebab utamanya.

Hingga saat ini Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi M6,1 masih mengidentifikasi 6 warga hilang di wilayah Kabupaten Pasaman. Petugas gabungan yang dikoordinasikan oleh Basarnas masih melakukan upaya pencarian korban hilang.

"Posko mencatat di Pasaman Barat warga luka berat sebanyak 22 warga dan luka ringan 42 warga, di Pasaman luka berat 6 warga dan luka ringan 36, serta di Kabupaten luka berat 1 warga," katanya.

Selain berdampak pada korban jiwa, dampak kerusakan juga tercatat. Kerusakan di Kabupaten Pasaman Barat teridentifikasi rumah rusak sebanyak 1.346 unit, serta fasilitas terdampak yang meliputi fasilitas pendidikan 14 unit, kantor pemerintah 48 unit, tempat ibadah 22 unit dan fasilitas kesehatan 2 unit.

Kerusakan di Pasaman meliputi rumah 1.000 unit, fasilitas ibadah 1 unit, fasilitas pendidikan 2 unit dan kantor 2 unit. Kerusakan di Kabupaten Lima Puluh Kota meliputi rumah rusak berat 2 unit, rusak sedang 20 unit, rusak ringan 5 unit, tempat ibadah rusak sedang 1 unit dan kantor rusak sedang 1 unit. Sedang di Kabupaten Agam dan Padang Pariaman, rumah rusak ringan masing-masing sebanyak 1 unit.

"Personel BNPB masih berada di lokasi untuk memberikan pendampingan posko penanganan darurat bencana yang berada di Pasaman Barat dan Pasaman. Posko telah mengoptimalkan pelayanan terhadap warga terdampak gempa, khususnya mereka yang berada di pos-pos pengungsian," tutur Abdul.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus