Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

16 Jam Setelah Ledakan

Pemerintah memberi penjelasan kepada masyarakat setelah 16 jam gudang amunisi marinir di Cilandak terbakar. Harmoko meminta masyarakat tenang & jangan terpengaruh pada berita tendensius.(nas)

3 November 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KALI ini pun Pemerintah cepat memberi penjelasan kepada masyarakat. Enam belas jam setelah kebakaran besar yang melanda gudang amunisi Korps Marinir di Cilandak, Jakarta Selatan, Menteri Penerangan Harmoko didampingi Dirjen PPG Soekarno, S.H. segera tampil di depan pers di ruang rapat Menko Polkam, Merdeka Barat. Sebelumnya, di tempat yang sama, selama dua setengah jam, telah berlangsung rapat koordinasi bidang politik dan keamanan tingkat menteri yang dipimpin oleh Menko Polkam Soerono. Rapat penting itu, selain dihadiri para menteri bidang Polkam, juga dihadiri Panglima ABRI Jenderal Benny Moerdani, Menhankam Jenderal Poniman, Kepala Bakin Yoga Soegama, dan Jaksa Agung Hari Suharto. Rapat itu membahas berbagai masalah, di antaranya kebakaran gudang amunisi Marinir itu. Menurut Harmoko, kebakaran gudang amunisi, yang terletak di bagian belakang kompleks Korps Marinir Cilandak, terjadi pukul 21.15, Senin 29 Oktober. Begitu kebakaran diketahui, anggota Marinir yang sedang bertugas dibantu unit kebakaran Marinir setempat segera berusaha memadamkan api. Beberapa saat kemudian, unit Pemadam Kebakaran DKI datang membantu. Tapi rupanya nyala api diikuti pula oleh Iedakan-ledakan, sehingga para petugas pemadam kebakaran terpaksa mundur mencari perlindungan dari bahaya pecahan amunisi. Ledakan-ledakan selanjutnya mengakibatkan penghuni kompleks dan penduduk sekitarnya diungsikam. Tindakan pengamanan itu dilakukan di dalam radius 2-3 km, dan kemudian diperluas menjadi 3-5 km. Akibat ledakan-ledakan besar - yang antara lain berasal dari amunisi berjenis roket - sejumlah rumah dan gedung di sekitarnya mengalami kerusakan. Sampai siang itu korban yang diketahui: 22 orang luka-luka dan 13 orang meninggal dunia. Mereka terkena jatuhan pecahan peluru. Amunisi yang terbakar dan meledak itu, menurut Menpen, sudah berada dalam gudang itu lebih dari 20 tahun. Paginya, sudah ada penduduk yang kembali ke tempat semula. Tapi atas pertanyaan wartawan, Harmoko menyerukan agar penduduk yang akan kembali menghubungi dulu aparat keamanan setempat. "Daerah-daerah mana yang sudah bisa dihuni, masih perlu diadakan koordinasi," kata Harmoko. Selanjutnya, Harmoko memmta masyarakat tenang, waspada, dan jangan terpengaruh pada berita yang tak benar dan tendensius. Penyebab kebakaran besar itu ? "Masih sedang diteliti," jawab Harmoko.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus