Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

3 Tahun Jokowi-JK: Ini Janji Kampanye yang Dilanggar Versi IPS

Sebagian janji kampanye yang belum dilaksanakan hingga 3 tahun Jokowi-JK memimpin, menurut Fadli Zon, yaitu membeli kembali Indosat,

21 Oktober 2017 | 00.23 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wayang Jokowi-JK di Pameran Enthusiasm Susmono. TEMPO/Budi Purwanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institute for Policy Studies (IPS) M. Tri Andika mengatakan, selama 3 tahun Jokowi-JK atau Presiden Joko Widodo dan wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin telah melanggar 15 persen dari seluruh janji kampanye.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Andika, janji-janji yang dilanggar antara lain penerapan sistem e-Goverment hanya dalam dua pekan. "Mungkin kawan-kawan masih ingat, ya?," katanya dalam diskusi 3 Tahun Jokowi-JK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Jumat, 20 Oktober 2017.

Di sisi lain, IPS mencatat Jokowi-JK telah merealisasikan 60 persen janji mereka. Sedangkan janji yang masih ditunggu untuk direalisasikan sebanyak 25 persen.

Andika menerangkan, Jokowi juga pernah berjanji lebih banyak berada di lapangan. "Janji bekerja di kantor hanya dua jam sehari."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Simak: Demo 3 Tahun Jokowi-JK di Serang Ricuh

Janji lainnya yang diingkari adalah memilih menteri pendidikan dari kalangan anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Nyatanya, dalam tiga tahun pemerintahannya, Jokowi mengangkat Anies Baswedan dan Muhadjir Effendy yang sebelumnya menjabat rektor universitas. Hal lain yang tidak ditepati Jokowi-JK di bidang pendidikan adalah batal menghapus Ujian Nasional bagi siswa-siswa sekolah.

Jokowi-JK pun tidak menepati janjinya saat menyusun Kabinet Kerja yakni tidak akan membagi kursi menteri untuk partai pendukungnya. Sedangkan di bidang pertanian, Jokowi-JK dianggap gagal memenuhi janji swasembada pangan dalam tiga tahun.

"(Janji) Pertumbuhan ekonomi akan 7 persen masih jauh," ucap Andika.

Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Andreas Hugo Pareira berpendapat lain. Dia mengatakan, berdasarkan paparan sejumlah lembaga survei, pemerintahan Jokowi-JK menunjukkan sejumlah perbaikan. Bahkan, Jokowi-JK dinilai mampu menjaga kestabilan ekonomi.

Selain itu, selama 3 tahun Jokowi-JK telah memperhatikan daerah-daerah yang masih tertinggal. "Terasa pembangunan itu mulai melebar ke daerah-daerah di luar Pulau Jawa," tutur Andreas.

Adapun Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon juga membeberkan janji-janji Jokowi-JK yang belum terealisasi. Menurut dia, janji yang baru selesai dilaksanakan adalah Hari Santri Nasional. "Yang belum terealisasi masih banyak," ujarnya.

Sebagian janji kampanye yang belum dilaksanakan hingga 3 tahun Jokowi-JK memimpin, menurut Fadli, yaitu membeli kembali Indosat, membangun 100 technopark, pengalihan BBM ke Gas, modernisasi kilang minyak, pembangunan 50 ribu puskesmas, menghentikan impor daging, swasembada pangan dalam tiga tahun, hingga mensejahterakan masyarakat Papua.

Ahmad Faiz

Ahmad Faiz

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Pernah ditempatkan di desk bisnis, politik, internasional, megapolitan, sekarang di hukum dan kriminalitas. Bagian The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2023

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus