Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

5 Fakta Sekolah Rakyat yang akan Dibangun Kemensos

Sejumlah fakta tentang Sekolah Rakyat, solusi dari Kementerian Sosial untuk anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.

13 Januari 2025 | 06.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Sosial Saifullah Yusuf bersiap menghadiri rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 30 Oktober 2024. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Sosial berencana membangun Sekolah Rakyat untuk anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Rencana ini mencuat usai Menteri Sosial Saifullah Yusuf menghadiri rapat koordinasi pemberdayaan masyarakat bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat, 3 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saifullah mengatakan, Sekolah Rakyat hingga saat ini masih dalam tahap pematangan konsep. Pria yang akrab disapa Gus Ipul ini berujar sudah mulai membentuk tim dan berkoordinasi dengan sejumlah pihak. “Ini masih awal sekali ya. Jadi kita masih memulai membentuk tim,” kata Gus Ipul saat dihubungi Tempo, Sabtu, 11 Januari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Konsep asrama dan pendidikan gratis di Sekolah Rakyat

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu mengatakan Sekolah Rakyat akan dibuat dengan konsep asrama agar anak-anak dari keluarga miskin ekstrem agar mendapat lingkungan yang memadahi. Menurut dia, anak-anak dari keluarga miskin kerap termarjinalkan dan tidak mendapatkan cukup dukungan di lingkungan sekolah umum.

“(Agar) mereka yang terlantar, mereka yang selama ini mungkin di sekolah umum merasa minder, atau orang tuanya tidak mendukung gitu kan, bisa mendapatkan pendidikan yang layak,” kata dia.

Menurut Sekretaris Jenderal PBNU ini, anak dari keluarga miskin ekstrem kerap tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari keluarga untuk menempuh pendidikan. Sehingga, konsep asrama atau boarding school bisa memberikan lingkungan yang mendukung. Selain itu, Sekolah Rakyat juga wacananya akan digratiskan.

Rencana tahap awal di Jakarta dan sekitarnya

Selain itu, Gus Ipul menargetkan pilot project atau proyek percontohan Sekolah Rakyat dibangun di Jakarta dan sekitarnya.  Mengenai waktu eksekusi, Gus Ipul belum bisa memastikan pembangunan tahap awal Sekolah Rakyat bisa tuntas di 2025. Hingga saat ini program tersebut masih dalam tahap pematangan konsep.

“Rencananya tiga itu di sekitar sini dulu. Di sekitar Jakarta, Jawa Barat, Banten gitu,” kata dia.

Upayakan pendanaan dari Baznas hingga pihak swasta

Mengenai pendanaan, Gus Ipul membuka opsi program ini didukung pendanaan dari anggaran kementeriannya, lembaga pemerintah lain seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), hingga pihak swasta. Menurut Gus Ipul, konsep pendanaan akan dibahas setelah kajian dasar Sekolah Rakyat sudah selesai.

“Pelaksanaannya bisa dengan swasta, bisa pemerintah murni, mungkin dengan Baznas, kita coba. Tergantung nanti,” ujar dia.

Jamin tidak bertabrakan dengan sekolah Kemendikdasmen

Rencana pembangunan Sekolah Rakyat tidak akan tumpang tindih dengan sekolah di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengan (Kemendikdasmen). Sejauh ini, kata dia, koordinasi dengan Mendikdasmen Abdul Mu’ti berjalan baik.

“Enggak lah (bertabrakan), kita sama-sama. Kami pasti akan konsultasi, ide awalnya sudah disampaikan yang pasti kita saling dukung,” kata Gus Ipul.

Selain berkoordinasi dengan Kemendikdasmen, ia mengaku akan berdiskusi dengan pakar-pakar pendidikan untuk mematangkan konsep Sekolah Rakyat. Selain itu, setiap tahapannya akan berkoordinasi dengan Presiden Prabowo Subianto.

Komitmen dukungan Kemendikdasmen

Tentang kerja sama, Abdul Mu’ti berjanji tidak hanya membantu, namun juga siap berkolaborasi mempercepat realisasi Sekolah Rakyat.  Hal itu ia sampaikan usai menemui Gus Ipul di Kantor Kemendikdasmen pada Selasa, 7 Januari 2025.

“PPDB yang kita punya sebenarnya untuk membantu mereka yang tidak mampu. Jalurnya ada 4 salah satunya afirmasi untuk disabilitas dan anak kurang mampu ditampung di sekolah negeri jadi konsepnya itu yang elite dan alit (kecil) bisa berkumpul,” kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah ini.

Kementerian Pendidikan saat ini juga memiliki relawan pendidikan yang bisa diperbantukan. Relawan pendidikan ini biasanya ditempatkan di daerah terpencil dengan jumlah penduduk yang sedikit sehingga tidak memungkinkan dibangunkan sekolah.

Hendrik Yaputra berkontribusi pada artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus