Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Sosial berencana membangun Sekolah Rakyat untuk anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Rencana ini mencuat usai Menteri Sosial Saifullah Yusuf menghadiri rapat koordinasi pemberdayaan masyarakat bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat, 3 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saifullah mengatakan, Sekolah Rakyat hingga saat ini masih dalam tahap pematangan konsep. Pria yang akrab disapa Gus Ipul ini berujar sudah mulai membentuk tim dan berkoordinasi dengan sejumlah pihak. “Ini masih awal sekali ya. Jadi kita masih memulai membentuk tim,” kata Gus Ipul saat dihubungi Tempo, Sabtu, 11 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Konsep asrama dan pendidikan gratis di Sekolah Rakyat
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu mengatakan Sekolah Rakyat akan dibuat dengan konsep asrama agar anak-anak dari keluarga miskin ekstrem agar mendapat lingkungan yang memadahi. Menurut dia, anak-anak dari keluarga miskin kerap termarjinalkan dan tidak mendapatkan cukup dukungan di lingkungan sekolah umum.
“(Agar) mereka yang terlantar, mereka yang selama ini mungkin di sekolah umum merasa minder, atau orang tuanya tidak mendukung gitu kan, bisa mendapatkan pendidikan yang layak,” kata dia.
Menurut Sekretaris Jenderal PBNU ini, anak dari keluarga miskin ekstrem kerap tidak mendapatkan dukungan yang cukup dari keluarga untuk menempuh pendidikan. Sehingga, konsep asrama atau boarding school bisa memberikan lingkungan yang mendukung. Selain itu, Sekolah Rakyat juga wacananya akan digratiskan.
Rencana tahap awal di Jakarta dan sekitarnya
Selain itu, Gus Ipul menargetkan pilot project atau proyek percontohan Sekolah Rakyat dibangun di Jakarta dan sekitarnya. Mengenai waktu eksekusi, Gus Ipul belum bisa memastikan pembangunan tahap awal Sekolah Rakyat bisa tuntas di 2025. Hingga saat ini program tersebut masih dalam tahap pematangan konsep.
“Rencananya tiga itu di sekitar sini dulu. Di sekitar Jakarta, Jawa Barat, Banten gitu,” kata dia.
Upayakan pendanaan dari Baznas hingga pihak swasta
Mengenai pendanaan, Gus Ipul membuka opsi program ini didukung pendanaan dari anggaran kementeriannya, lembaga pemerintah lain seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), hingga pihak swasta. Menurut Gus Ipul, konsep pendanaan akan dibahas setelah kajian dasar Sekolah Rakyat sudah selesai.
“Pelaksanaannya bisa dengan swasta, bisa pemerintah murni, mungkin dengan Baznas, kita coba. Tergantung nanti,” ujar dia.
Jamin tidak bertabrakan dengan sekolah Kemendikdasmen
Rencana pembangunan Sekolah Rakyat tidak akan tumpang tindih dengan sekolah di bawah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengan (Kemendikdasmen). Sejauh ini, kata dia, koordinasi dengan Mendikdasmen Abdul Mu’ti berjalan baik.
“Enggak lah (bertabrakan), kita sama-sama. Kami pasti akan konsultasi, ide awalnya sudah disampaikan yang pasti kita saling dukung,” kata Gus Ipul.
Selain berkoordinasi dengan Kemendikdasmen, ia mengaku akan berdiskusi dengan pakar-pakar pendidikan untuk mematangkan konsep Sekolah Rakyat. Selain itu, setiap tahapannya akan berkoordinasi dengan Presiden Prabowo Subianto.
Komitmen dukungan Kemendikdasmen
Tentang kerja sama, Abdul Mu’ti berjanji tidak hanya membantu, namun juga siap berkolaborasi mempercepat realisasi Sekolah Rakyat. Hal itu ia sampaikan usai menemui Gus Ipul di Kantor Kemendikdasmen pada Selasa, 7 Januari 2025.
“PPDB yang kita punya sebenarnya untuk membantu mereka yang tidak mampu. Jalurnya ada 4 salah satunya afirmasi untuk disabilitas dan anak kurang mampu ditampung di sekolah negeri jadi konsepnya itu yang elite dan alit (kecil) bisa berkumpul,” kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah ini.
Kementerian Pendidikan saat ini juga memiliki relawan pendidikan yang bisa diperbantukan. Relawan pendidikan ini biasanya ditempatkan di daerah terpencil dengan jumlah penduduk yang sedikit sehingga tidak memungkinkan dibangunkan sekolah.
Hendrik Yaputra berkontribusi pada artikel ini.