Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

5 Hal yang Dibicarakan di Pertemuan Koalisi Semut Merah PKB - PKS

Koalisi semut merah digadang-gadang bisa menandingi Koalisi Indonesia Bersatu dan PDIP.

10 Juni 2022 | 10.34 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pertemuan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid dengan Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi membahas koalisi di Media Center DPR RI, Kamis, 9 Juni 2022. Tempo/M. Faiz Zaki

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sepakat berkoalisi menuju pemilihan umum 2024. Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menganalogikan koalisi ini sebagai koalisi semut merah yang menyimbolkan rakyat, namun tetap “menggigit”.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cikal bakal koalisi tersebut digadang bisa menandingi koalisi gajah seperti Koalisi Indonesia Bersatu dan PDI Perjuangan. Berikut hasil pertemuan kemarin antara Jazilul dengan Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Masih Membuka Peluang Partai Lain Bergabung

PKS dan PKB masih membuka pintu bagi partai lain yang ingin bergabung. Mengingat perhitungan jumlah kursi di parlemen dari dua partai belum memenuhi ambang batas pencalonan presiden minimal 115 kursi.

Sedangkan jumlah kursi DPR RI periode 2019-2024 sebanyak 575 kursi. Tetapi kursi dari PKS hanya 50 dan PKB 58, artinya mereka membutuhkan 7 kursi lagi agar memenuhi ambang batas.

Aboe Bakar juga mengizinkan partai lain seperti Partai Amanat Nasional (PAN) yang sudah di dalam Koalisi Indonesia Bersatu untuk bergabung juga. Menurutnya, kekuatan partai-partai yang kursinya sedikit di DPR bisa menjadi besar jika berkoalisi.

2. Belum Mengajak Partai Pendatang Baru untuk Ikut

Jazilul mengatakan PKB belum mengajak partai pendatang baru untuk bergabung, walaupun komunikasi politik tetap berjalan. Namun, belum ada arah pembicaraan serius mengajak partai baru untuk satu barisan koalisi.

Bagi Aboe Bakar, mengajak partai baru belum menjadi fokus bagi PKS. Pasalnya pertimbangan tersebut juga memperhatikan kursi parlemen untuk memenuhi Presidential Threshold.

3. Salim Segaf Al Jufri dan Anies Baswedan Masih Dilirik Jadi Capres 2024

Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al Jufri dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih masuk dalam radar PKS untuk dicalonkan sebagai presiden 2024. Namun Aboe Bakar mengatakan tidak akan muluk-muluk mesti mencalonkan presiden dari partainya, sebab hal itu bisa dikompromikan dengan anggota koalisi lain dan sadar diri hanya memiliki 50 kursi di DPR.

Sedangkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin masih ditetapkan sebagai calon presiden dari partainya sendiri. Jazilul mengatakan itu sudah menjadi amanat keputusan partainya, jika Cak Imin tidak maju capres koalisi, maka pihaknya akan membicarakan lebih dulu.

4. Berkomitmen Menyudahi Polarisasi dan Politik Identitas

Komitmen dua partai tersebut adalah ingin menghentikan polarisasi dan politik identias. Aboe Bakar ingin istilah cebong dan kampret yang mewarnai Pilpres 2019 disudahi karena dinilai gaduh.

Senada dengan Aboe Bakar, Jazilul juga ingin kedua partai membangun suasana sejuk dan bahagia selama Pemilu 2024. Narasi ini sama seperti yang dibuat oleh tiga partai dari Koalisi Indonesia Bersatu yang lebih dulu terbentuk.

5. Tito Karnavian Disebut Potensial Jadi Cawapres 2024

Setelah pertemuan, Jazilul mengungkapkan calon wakil presiden yang dilirik oleh PKB. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian juga masuk dalam pantauan mereka untuk mendampingi Cak Imin.

Nama Tito disebut karena ikut mewakilkan dari kelompok jenderal polisi yang bisa bertarung dalam Pilpres 2024. Jazilul menyebut juga kemungkinan lain seperti Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang masih potensial.

Untuk PKS, Aboe Bakar belum menyebutkan siapa nama calon wakil presiden yang cocok. Dia mengatakan nama Salim Segaf Al Jufri masih diutamakan diuji dalam Majelis Syura sebagai capresnya.

FAIZ ZAKI

M. Faiz Zaki

M. Faiz Zaki

Menjadi wartawan di Tempo sejak 2022. Lulus dari Program Studi Antropologi Universitas Airlangga Surabaya. Biasa meliput isu hukum dan kriminal.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus