Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia menghasilkan lima ventilator dari inovasi anak bangsa yang dapat mendorong kemandirian bangsa dan mengurangi ketergantungan impor terhadap alat kesehatan tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Para inovator Indonesia dalam Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 terus mengembangkan berbagai alat kesehatan, obat, dan terapi sampai vaksin COVID-19," kata Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Ali Ghufron Mukti dalam keterangan tertulis, Minggu 16 Agustus 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lima jenis ventilator tersebut adalah BPPT3S-LEN, GERLIP HFNC-01, Vent-I Origin, COVENT-20, dan DHARCOV-23S.
Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) mengatakan hasil inovasi lima ventilator tersebut sebagai upaya dalam mendukung penanganan pandemi COVID-19.
Ratusan ventilator buatan anak bangsa telah diproduksi dan digunakan untuk kebutuhan dalam negeri. Sebelumnya, ventilator harus diimpor untuk memenuhi kebutuhan bangsa.
Sampai 15 Agustus 2020, lima jenis ventilator yang dikembangkan anggota Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 berhasil mengantongi izin edar dari Kementerian Kesehatan (Kemkes) setelah lulus uji sertifikasi dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kemkes.
Setelah mengantongi izin edar, lima ventilator tersebut segera memasuki tahap produksi massal. Bahkan beberapa ventilator sudah menghasilkan ratusan produk yang dimanfaatkan oleh rumah sakit dalam membantu menyelamatkan pasien COVID-19.
BPPT3S-LEN adalah ventilator berbasis ambu bag dan cam dikembangkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama PT LEN.
BPPT3S-LEN telah mengantongi Nomor Izin Edar Alat Kesehatan Kemenkes RI ADK 20403020870 dan sekarang ini PT LEN sedang proses produksi 100 unit ventilator.
GERLIP HFNC-01 adalah ventilator yang dikembangkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bekerja sama dengan PT Gerlink Utama Mandiri.
Penggunaan jenis ventilator HFNC (High Flow Nasal Cannula) bertujuan untuk mencegah pasien tidak sampai gagal napas dan tidak harus diinkubasi menggunakan ventilator invasif dengan cara memberikan terapi oksigen beraliran tinggi. Sampai saat ini sudah diproduksi lima unit ventilator tersebut.
GERLIP HFNC-01 telah memperoleh Nomor Izin Edar Alat Kesehatan Kemenkes RI ADK 20403020951.
Vent-I Origin merupakan model ventilator Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) yang dikembangkan Yayasan Pembina Masjid Salman ITB bersama Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Vent-I telah mendapat Nomor Izin Edar Alat Kesehatan Kemenkes RI ADK 20403020696. Sebanyak 139 unit Vent-I produksi pertama telah didistribusikan kepada rumah sakit untuk menangani Covid-19. Sementara ini total target produksi Vent-I adalah sekitar 800-900 unit.