Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum kelompok relawan Pro-Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi mengatakan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bisa membawa Indonesia menuju masa Indonesia Emas pada 2045.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Prabowo 10 tahun (menjabat), habis itu Mas Gibran 10 tahun, paslah itu. Jadi langsung gitu loh, langsung menuju Indonesia Emas. Udah paham kan?" kata Budi saat memberikan kata sambutan dalam acara buka puasa di Kantor DPP Projo, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin, 18 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Budi menjelaskan alasan mengapa Prabowo-Gibran cocok karena dia memperkirakan Prabowo akan menjabat selama dua periode atau 10 tahun. Selanjutnya, dia memperkirakan tampuk kepemimpinan akan beralih ke Gibran sebagai presiden yang juga akan menjaga sebagai presiden selama dua periode.
“Tahun 2045 itu tinggal 21 tahun lagi, enggak lama. Jadi kita Indonesia mau jadi negara maju atau tidak ditentukan oleh 20 tahun ke depan," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika itu.
Dia mengatakan seluruh rangkaian rencana itu bisa terwujud jika Prabowo-Gibran serius menjalankan beberapa program strategis seperti minum susu dan makan siang gratis untuk perbaikan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Menurut dia, Prabowo-Gibran juga harus menggenjot program pembangunan infrastruktur di setiap wilayah. Budi berharap masyarakat mau mendukung Prabowo-Gibran menjalankan program-programnya demi mencapai masa Indonesia Emas.
Rekonsiliasi Nasional
Lebih lanjut, Budi menyebutkan rekonsiliasi nasional merupakan langkah yang tepat untuk kembali bersama-sama membangun bangsa setelah Pemilu 2024.
"Harus, rekonsiliasi itu penting karena untuk menjadi negara maju perlu persatuan nasional sehingga kami mendukung adanya rekonsiliasi nasional," kata Budi.
Dengan rekonsiliasi, dia menilai seluruh program besar Prabowo-Gibran nantinya bisa berjalan dengan baik karena mendapat bantuan banyak pihak.
Mengenai akan terbentuk koalisi gemuk jika semua pihak bergabung, Budi mengatakan tidak seperti itu. Menurut dia, koalisi yang terbentuk nanti adalah sayap pemerintah yang siap menyejahterakan masyarakat.
"Koalisi enggak gemuk enggak kurus, tetapi koalisi gemoy. Kamu terjemahin deh sesuai dengan namanya," kata Budi diikuti tawa.