Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, PANGKALPINANG - Calon Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman yang berpasangan dengan anak Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, Yuri Kemal Fadlullah kalah tipis dari lawannya dalam hitung cepat atau quick count Pilgub Bangka Belitung 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasangan nomor urut 1 yang didukung Partai Gerindra, PBB, Nasdem, Demokrat, PAN, PSI, Perindo, Garuda dan PKB itu hanya kalah 0,5 persen suara dari lawannya pasangan Hidayat Arsani dan Hellyana yang didukung oleh PDIP, Golkar, PKS dan PPP.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Calon Gubernur Bangka Belitung nomor urut 1 Erzaldi Rosman mengatakan pihaknya akan mengadakan pertemuan bersama seluruh tim dan bidang hukum koalisi partai untuk menindaklanjutinya hasil penghitungan cepat dan temuan di lapangan.
"Hasil real count di posko pemenangan, kami kalah sangat tipis dari lawan yakni 0,5 persen atau dikisaran 5 ribuan suara. Kita akan segera menindaklanjuti hasil ini dengan melakukan rapat dengan seluruh tim," ujar Erzaldi di Kantor DPD Gerindra Bangka Belitung di Desa Padang Baru Kecamatan Pangkalan Baru Kabupaten Bangka Tengah, Rabu Malam, 27 November 2024.
Erzaldi menuturkan pihaknya menemukan sejumlah fakta terkait dengan rendahnya angka partisipasi hingga suara tidak sah di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
"Suara tidak sah mencapai 9,51 persen atau 58.840 suara. Angka partisipasi pemilih juga rendah hanya 57 persen. Menurut laporan terdapat beberapa kejanggalan yang perlu ditindaklanjuti karena diduga ada potensi pelanggaran yang harus diawasi oleh Bawaslu," ujar dia.
Erzaldi mengajak para tim sukses dan pendukungnya untuk tetap tenang menghadapi hasil penghitungan tersebut serta meminta untuk mengikuti semua tahapan pilkada sampai hasil resmi dari KPU.
"Ini baru penghitungan cepat. Kita optimis meraih kemenangan dalam pilkada ini. Kita akan segera mengambil kebijakan menentukan langkah sekaligus berkoordinasi dengan DPP Gerindra dikarenakan tim kami di lapangan menemukan dugaan adanya sejumlah gerakan tidak sah yang dilakukan oleh pihak lawan," ujar dia.
Calon Gubernur Bangka Belitung nomor urut 2 Hidayat Arsani belum mau berkomentar banyak atas keberhasilan meraih suara terbanyak versi penghitungan cepat.
"Saya baru tahu kabar meraih suara terbanyak. Tunggu KPU saja. Saya tidak mau takabur dan sombong. Hitung dulu benar-benar. Memang katanya kita menang. Tapi belum ada informasi resmi," ujar dia.
Hidayat mengintruksikan para tim dan pendukungnya untuk tetap bersabar dan tidak bereuforia merayakan kemenangan berlebihan. Dia meminta seluruh pihak menghargai dan memberikan kesempatan pihak terkait menghitung perolehan suara secara rill.
"Angka ini bisa saja berubah. Jadi berikan dulu kesempatan kepada lembaga yang terkait menghitung secara benar. Kita tunggu saja hasil resminya yang pasti akan diumumkan KPU," ujar dia.
Ketua KPU Bangka Belitung Husin mengatakan pihaknya menghormati adanya hasil quickcount ataupun real count dari sejumlah lembaga survei yang diklaim oleh masing-masing calon.
"Soal klaim memang tidak masalah karena itu hak mereka. Tapi untuk hasil resmi kami belum dapat kami sampaikan. Hasil resmi baru bisa diketahui setelah adanya proses rekapitulasi secara berjenjang," ujar dia.
Husin menambahkan klaim hasil kemenangan versi hitung cepat diharapkan tidak memancing pihak-pihak tertentu melakukan tindakan yang berujung akan terjadinya situasi yang tidak diinginkan.
"Semuanya kita harapkan tenang dan bersabar karena proses demokrasi masih terus berjalan," ujar dia.