Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Anies Baswedan Beri Kode Koalisi Perubahan Tambah Anggota : Tidak Lama Lagi Ada Parpol Keempat

Anies Baswedan memberi sinyal adanya tambahan anggota dalam Koalisi Perubahan.

17 Maret 2023 | 05.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Anies Baswedan dan Koalisi Perubahan. FoTo dok: Sudirman Said

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon presiden Anies Baswedan memberikan sinyal bertambahnya partai politik yang mendukungnya dalam kontestasi Pemilihan Presien (Pilpres) 2024. Saat ini Anies telah dideklarasikan oleh Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang rencananya membentuk Koalisi Perubahan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami melihat bahwa keseriusan dari tiga parpol ini, mudah-mudahan tidak lama lagi ada yang ke empat. Kita biasa kerja selesai, baru pengumuman,” kata Anies saat berpidato dalam acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan Lintas Tokoh Kesatuan Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Kamis, 16 Maret 2023.

Ceritakan soal Syafruddin Prawiranegara

Mulanya, Anies bercerita ihwal mencuatnya kasus transaksi ganjal senilai Rp 300 triliun di tubuh Kementerian Keuangan. Ia kemudian mencontohkan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia Pertama, Syafruddin Prawiranegara, yang dinilai sebagai sosok berintegritas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di tengah kesulitan finansial, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut Syafruddin mengambil kebijakan dengan memerintahkan rakyat menggunting uang mereka atau yang kerap dikenal sebagai ‘gunting Syafruddin’. Kebijakan ini diambil untuk menekan peredaran uang dan mengatasi krisis kala itu.

“Pak Syafruddin ambil keputusan itu di saat istri, keluarga di rumah sedang kesulitan finansial, dilakukan pemotongan uang. Kapan kita bisa kembali punya suasana di mana pengambil keputusan memegang integritas sangat tinggi,” ujarnya.

Selanjutnya, ingin kembalikan semangat para pendiri republik

Anies menjelaskan, nilai itulah yang mesti dijadikan teladan oleh pengambil keputusan. Menurut dia, jika nilai itu ditunaikan bersama-sama, maka semangat pendiri republik bisa diwujudkan kembali.

Oleh sebab itu, Anies yang kerap menggembor-gemborkan jargon perubahan dan perbaikan ini enggan diafiliasikan dengan pertanyaan melanjutkan atau tidak melanjutkan kepemimpinan sebelumnya. Menurut dia, yang paling penting adalah mengembalikan spirit dasar para pendiri republik.

“Kalau pakai bahasanya NasDem adalah restorasi. Karena restorasi itu artinya mengembalikan kepada yang awal. Ini harus jadi pesan bagi semua,” kata dia.

Ia berharap keseriusan 3 parpol Koalisi Perubahan yang mendukungnya mewujudkan hal itu bisa berujung pada bertambahnya anggota koalisi.

“Mudah-mudahan ada yang keempat, ada yang kelima nanti,” kata Anies.

Kendati demikian, dia menyebut jumlah anggota koalisi pendukung bukan poin pentingnya. Menurut Anies, pesan tentang perubahan dan perbaikan akan bisa menjangkau lebih banyak lagi kala jumlah parpol pendukungnya lebih banyak.

“Pesan tentang perubahan dan perbaikan pelan-pelan bisa menjangkau lebih banyak lagi, dan harapannya Kahmi jadi jalur penggandaan pesan perubahan ke seluruh dunia,” kata Anies.

Deklarasi Koalisi Perubahan Sebelum Ramadan

PKS sebelumnya memproyeksikan deklarasi bersama NasDem dan Demokrat ditunaikan sebelum Ramadan alias 23 Maret 2023. Senada dengan PKS, Partai Demokrat berharap deklarasi koalisi bisa segera ditunaikan.

Kendati demikian, Partai Demokrat ingin deklarasi koalisi dilakukan dengan paket capres dan cawapres yang akan dijagokan pada 2024.

“Kalau kami ingin ada deklarasi secepatnya, harapan kami terutama paket komplit sudah ada capres-cawapresnya," kata Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 15 Maret 2023.

Demokrat menyodorkan nama Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY sebagai pendamping Anies. Sementara PKS mengusulkan nama Wakil Ketua Majelis Syura Ahmad Heryawan alias Aher.

Selain NasDem, PKS dan Demokrat, Anies Baswedan juga sempat mendapat dukungan dari partai baru, yaitu Partai Ummat besutan mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Amien Rais. Meskipun demikian, Partai Ummat tak bisa menjadi partai pengusung Anies karena belum memiliki wakil di DPR atau pun memiliki perolehan suara nasional.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus