Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Anies Baswedan Gelar Safari Politik, NasDem Jelaskan Bedanya Sosialisasi dengan Kampanye

Dalam sosialisasi, Ali menyebut Anies Baswedan tidak pernah mengajak masyarakat untuk memilih dia.

17 Desember 2022 | 13.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bakal calon presiden dari Partai Nasdem, Anies Rasyid Baswedan saat berbincang dengan mahasiswa, pegiat media sosial dan pers di Pekanbaru, Senin, 5 Desember 2022. Foto : Annisa Firdausi/TEMPO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gencarnya safari politik Anies Baswedan, berujung pada pernyataan Bawaslu yang menyebut eks Gubernur DKI mencuri start kampanye. Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, menegaskan bahwa safari politik Anies murni sosialisasi, alih-alih kampanye.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menjelaskan, ada perbedaan mendasar ihwal sosialisasi dengan kampanye. Menurut dia, sosialisasi bekerja di ruang yang penuh aturan. Sementara kampanye diatur oleh jadwal dalam tahapan Pemilihan Umum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kalau kampanye di dalamnya mengajak pemilih, mengajak untuk mencoblos,” kata Ali saat dihubungi, Sabtu, 17 Desember 2022.

Toh dalam sosialisasinya, Ali menyebut Anies tidak pernah mengajak masyarakat untuk memilih dia. Musababnya, Anies belum resmi jadi capres.

Saat sosialisasi, Ali membenarkan jika Anies memperkenalkan diri sebagai capres dari Partai NasDem. Kendati demikian, dia mengatakan tidak ada aturan apapun yang dilanggar soal ini.

“Sosialisasi bahwa dia capres iya, dari NasDem iya. Itu sosialisasi kan. Kalau kampanye itu kita mengajak pemilih di jadwal tahapan Pemilu,” kata dia.

Ali menyebut partainya menyayangkan pernyataan Bawaslu tersebut. Menurut dia, sebagai penyelenggara Pemilu, tentunya Bawaslu sudah paham betul soal Undang-Undang maupun aturan lain soal Pemilu.

Ia meminta Bawaslu tidak usah mencari-cari kesalahan Anies maupun orang lain. Jika perlu, kata dia, mestinya Bawaslu mendorong semua anak bangsa yang hendak nyapres untuk mulai mensosialisasikan diri. Sehingga, publik bisa lebih mengenal sosok calon pemimpinnya pada 2024.

“Bawaslu tidak usah mencari-cari kesalahan Anies atau orang lain. Kalau perlu, sekarang Bawaslu dorong anak bangsa yang punya keinginan maju sebagai capres untuk sosialisasi supaya lebih mengenal dan dijangkau masyarakat,” kata dia.

Usai menuntaskan masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies dan NasDem gencar bersafari ke berbagai daerah di Indonesia. Terakhir, Anies dan NasDem menyambangi Papua pada 8 Desember 2022 lalu untuk mengikuti perayaan Natal bersama masyarakat setempat.

Sebelumnya, Ketua Bawaslu, Rahmat Bagja, menyebut Anies Baswedan telah mencuri start kampanye. Bagja menyebut kampanye pada tahapan Pemilu 2024 secara resmi baru boleh ditunaikan pada November 2023.

"Ya kita lihat lah curi start kampanye, kan 24 November belum sekarang," kata Bagja di kawasan Jakarta Pusat, Jumat, 16 November 2022. 

Walau mencuri start, Bagja menyebut Anies tak melanggar aturan Pemilu 2024 karena belum secara definitif terdaftar sebagai capres. Meski begitu, Bagja menyebut Bawaslu akan berdiskusi dengan KPU tentang aksi curi kampanye Anies ini. 

"Jadi masih dirumuskan kampanye di luar jadwal itu apa. Ini kita lagi mau ngobrol sama Pak Afif (Komisioner KPU) dan teman-teman," kata Bagja. 

 


IMA DINI SHAFIRA | M. JULNIS FIRMANSYAH

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus