Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Anies Baswedan Siap Maju di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Saat mengungkapkan alasannya maju lagi di Pilkada Jakarta, Anies Baswedan juga membahas nasib warga Kampung Bayam di Jakarta Utara.

16 Juni 2024 | 20.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Anies Baswedan kembali mencuat sebagai calon dalam Pilkada Jakarta 2024. Mantan Gubernur Jakarta ini dilirik oleh sejumlah partai politik, termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), untuk maju dalam pemilihan gubernur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rencana PDIP untuk berkoalisi dengan Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta berpotensi mengulang sejarah kerja sama mereka. Seperti diketahui, pada 2014, Anies Baswedan bersama PDIP mendukung pasangan Jokowi-JK. Saat itu, Anies yang menjabat sebagai Rektor Universitas Paramadina, menjadi juru bicara dan anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anies Baswedan mengaku sudah berdiskusi dengan banyak pihak terkait peluang maju sebagai calon gubernur di pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta.

Namun, Anies tidak mau menjelaskan detail pihak partai politik mana saja yang telah berdiskusi dengan dirinya terkait Pilkada Jakarta.

"Saat ini kami sedang banyak berdiskusi, banyak tukar pikiran tentang apa langkah yang akan dilakukan ke depan," kata Anies saat ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu, 8 Juni 2024.

Calon presiden pada Pemilu 2024 ini juga mengapresiasi dukungan dari berbagai partai yang menunjukkan minat untuk mendukungnya dalam Pilkada Jakarta. Anies menyatakan bahwa ketertarikan ini adalah hasil dari lima tahun kepemimpinannya di Jakarta yang dianggap membawa banyak perubahan positif.

Alasan Anies Maju Lagi di Pilkada Jakarta

Anies Baswedan menyatakan bahwa salah satu alasan ingin kembali memimpin Jakarta adalah untuk menjadikannya kota global yang ramah bagi semua kalangan. "Kami ingin kota ini maju berkembang sebagai kota global, tapi di sisi lain mereka yang lemah terangkat, tersejahterakan," ujar Anies di markas DPW PKB Jakarta, Kamis 13 Juni 2024.

Di samping itu, ia juga membahas nasib warga Kampung Bayam di Jakarta Utara yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses ruang hidup. Oleh karena itu, Anies ingin kembali memperjuangkan hak masyarakat dan menyelesaikan masalah di Jakarta. "Warga Kampung Bayam hanya butuh diberikan kunci untuk masuk. Mari kita perjuangkan," kata dia.

Kampung Bayam dibangun selama masa kepemimpinan Anies di Jakarta, dengan pembangunan rumah susun bagi warga yang terdampak oleh proyek Jakarta International Stadium (JIS).

Namun, Penjabat Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono, dianggap menahan warga Kampung Bayam untuk memperoleh kunci rumah susun tersebut. Heru mengatakan bahwa solusi bagi warga Kampung Bayam akan diberikan dengan membangun rumah susun baru.

Anies Maju Begini Respons Pengamat

Beberapa pengamat menilai ada kelebihan dan kekurangan jika mantan calon presiden Anies Baswedan ikut dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2024. Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, mengakui bahwa memang terdapat plus minus jika Anies maju dalam Pilkada Jakarta.

Sisi positifnya, dia menilai Anies masih bisa berkontribusi bagi kemajuan Jakarta. "Masalah kemacetan, banjir, dan kemiskinan kiranya berpeluang diminimalkan bila ia kembali menjadi gubernur," kata Jamiluddin kepada Tempo, Jumat, 24 Mei 2024.

Menurutnya, Anies setidaknya dapat melanjutkan rencana pembangunan yang belum terealisasi saat menjabat sebagai gubernur sebelumnya. Namun, di sisi lain, Jamiluddin berpendapat bahwa Anies bisa dianggap terlalu ambisius terhadap kekuasaan.

Hal ini, jelasnya, karena setelah mencalonkan diri sebagai presiden, Anies masih ingin menjadi calon gubernur. Menurut Jamiluddin, publik mungkin akan menilai bahwa levelnya menurun dari nasional kembali ke lokal.

Oleh karena itu, katanya, pilihan Anies untuk maju dalam Pilgub Jakarta 2024 seperti sebuah perjudian. Jamiluddin menjelaskan, jika mantan Gubernur Jakarta tersebut menang, itu akan menjadi berkah dan karier politiknya akan semakin meningkat, tetapi jika kalah, karier politiknya bisa meredup.

SUKMA KANTHI NURANI | SHARISYA KUSUMA RAHMANDA | ANDRY TRIYANTO TJITRA |  ANDI ADAM FATURAHMAN | AMELIA RAHIMA SARI 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus