Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Film animasi Si Warik the Movie: Ladang Terakhir (2022) karya mahasiswa program studi D4 Animasi Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang lolos kurasi The Student World Impact Film Festival (SWIFF) 2023. Film hasil karya praktik baik program Matching Fund Vokasi 2022 ini mengangkat tema kearifan lokal Warak Semarang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Program Studi D4 Animasi Udinus, Khafiizh Hastuti, mengaku bangga atas capaian tersebut. “Turut bangga film pendek karya anak bangsa khususnya Program Studi Animasi Udinus lolos kurasi di ajang bergengsi ini,” kata Khafiizh dilansir dari laman Direktorat Jenderal Vokasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi pada Senin, 5 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SWIFF sendiri merupakan salah satu festival film terbesar di dunia yang menghadirkan film-film karya mahasiswa. Festival film ini akan gelar pada 18 sampai 25 Juni 2023. Film-film yang lolos kurasi akan diputar secara online.
Menurut Khafiizh, ada 13.000 film dari 120 negara yang masuk dalam festival tersebut, Si Warik menjadi salah satu di antaranya. Animasi Si Warik ini nantinya akan diputar dalam festival tersebut.
Dalam situs resminya, SWIFF menyatakan bahwa mereka merupakan organisasi nirlaba yang berfokus untuk menampilkan bakat artistik pembuat film mahasiswa dari seluruh dunia. SWIFF telah membantu lebih dari 10 ribu pembuat film dari 120 negara setiap tahunnya. SWIFF menawarkan kesempatan kepada pembuat film untuk meningkatkan karier mereka dan mendapatkan eksposur di dunia hiburan.
Terbuka untuk semua mahasiswa dari seluruh dunia, SWIFF merupakan kesempatan yang bagus bagi pembuat film baru untuk mengasah keahlian mereka dan mempresentasikan karya mereka di layar lebar.
Sebagai informasi, Si Warik merupakan produk kolaborasi antara mahasiswa D4 Animasi Udinus dengan Manimonki Studio melalui program Matching Fund 2022. Film animasi ini telah memberikan dampak yang luar biasa pada pengembangan soft skills dan hard skills para mahasiswa.
Film ini memberikan paparan pengalaman secara langsung pada pengembangan Intellectual Property (IP) oleh mahasiswa dan bagaimana produksi animasi dengan standar industri.
Cerita tentang film animasi pendek 3D berdurasi 20 menit ini menceritakan tentang kisah petualangan dua sahabat, Warik dan Dian, yang berusaha menyelamatkan ladang terakhir dari gangguan makhluk asap hitam. Film ini diadaptasi dari ikon budaya Semarang, yaitu Warak Ngendog dan menghadirkan kekayaan budaya lokal khas Semarangan.
Film animasi ini melibatkan 21 mahasiswa Prodi D-4 Animasi Udinus, enam alumni, dan dosen prodi Animasi sebagai supervisor. Para mahasiswa dilibatkan dalam keseluruhan proses produksi yang meliputi pre-production and 2D animation, production and 3D animation, dan post production.
Selain mahasiswa, produksi film animasi ini juga melibatkan tiga orang dari Manimonki Studio sebagai mitra industri. Peran Manimonki Studio adalah melakukan transfer pengetahuan, baik secara teknik maupun pada manajemen produksi yang berstandar industri dan quality control untuk menentukan kelayakan film secara visual.