Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Antisipasi Meluasnya Rabies, Pemprov NTT Pantau 515 Warga Timor Tengah Selatan yang Digigit Anjing

Sebanyak 515 orang warga di Kabupaten Timor Tengah Selatan menjadi korban gigitan anjing yang diduga terpapar virus rabies.

23 Juni 2023 | 20.17 WIB

Seekor anjing berusaha menghindar dari tangkapan petugas, pemerintah setempat mengajak para warga untuk memberi vaksin kepada anjing peliharaan, namun para warga mengatakan kekurangan dana untuk memberi anjing mereka vaksin anti rabies. Bali, 20 April 2015. Agung Parameswara / Getty Images
Perbesar
Seekor anjing berusaha menghindar dari tangkapan petugas, pemerintah setempat mengajak para warga untuk memberi vaksin kepada anjing peliharaan, namun para warga mengatakan kekurangan dana untuk memberi anjing mereka vaksin anti rabies. Bali, 20 April 2015. Agung Parameswara / Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Kupang - Kepala Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur Yohana Lisapaly mengatakan sebanyak 515 orang warga di Kabupaten Timor Tengah Selatan menjadi korban gigitan anjing yang diduga terpapar virus rabies.

"Pemerintah Provinsi NTT menerima laporan dari Kabupaten Timor Tengah Selatan bahwa terdapat 515 kasus gigitan anjing yang terjadi dalam dua bulan terakhir," kata Yohana di Kupang, Jumat, 23 Juni 2023.

Pernyataan Yohana tersebut berkaitan dengan upaya pemerintah menangani kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies di Timor Tengah Selatan. Kasus rabies di kabupaten itu terjadi sejak 22 April 2023 dan telah menyebar ke 131 desa di 28 kecamatan.

Menurut Yohana penanggulangan kasus rabies yang sangat mudah dan murah adalah dengan mengandangkan hewan peliharaan. Dia mengimbau warga mengikat hewan peliharaanya sehingga tidak berkeliaran dan bertemu dengan anjing yang telah terpapar virus rabies sehingga berpotensi terjadi penularan.

"Pemprov NTT berharap para pemilik satwa yang berpotensi dapat menularkan rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat mengantisipasi dengan mengikat atau mengandangkan hewan peliharaan karena dengan diikat atau dimasukkan dalam kandang, maka potensi terinfeksi rabies sangat kecil," tutur Yohana.

Apabila hewan peliharaan dikandangkan, Yohana yakin dapat mencegah risiko menggigit orang. "Kami juga berharap warga segera melakukan vaksin antirabies terhadap hewan peliharaan sehingga tidak mudah terinfeksi virus rabies," kata Yohana.

Pemprov NTT, kata dia, telah meminta Pemkab Timor Tengah Selatan mengecek secara jelas 515 kasus gigitan anjing itu apakah positif rabies atau tidak. "Ternyata tidak semuanya merupakan gigitan dari anjing yang terinfeksi rabies karena korban tidak memiliki tanda-tanda terinfeksi rabies, semua korban gigitan anjing telah dilakukan tindakan perawatan. Sesuai laporan hanya empat kasus gigitan anjing rabies," ujar dia.

Dia berharap para korban gigitan anjing selalu waspada dan apabila menemui adanya gejala yang mengarah kepada ciri anjing rabies sebaiknya segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapat perawatan medis.

Pilihan Editor: Bahaya Penyakit Rabies, Lakukan Cara Ini Setelah Digigit atau Dicakar Binatang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus