Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Difabel

Bakti Mertua, Program Pelabuhan Tanjung Priok Ramah Difabel

PT Pelindo II membuat program Bakti Mertua sebagai layanan publik terakses bagi difabel, lansia, ibu hamil, dan anak-anak di Pelabuhan Tanjung Priok.

11 September 2019 | 10.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Garbarata untuk mengangkut penumpang dengan disabilitas naik ke dalam kapal dari pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta, Selasa 10 September 2019. TEMPO | Cheta Nilawaty

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Difabel kini dapat lebih mudah melakukan travelling menggunakan kapal laut. PT Pelabuhan Indonesia II atau Pelindo II membenahi sejumlah infrastruktur di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perusahaan pelat merah ini membuat program Bakti Mertua sebagai bentuk layanan publik terakses bagi penyandang disabilitas. "Melalui program Bakti Mertua, kami ingin memberikan pelayanan terbaik bagi orang tua, teman-teman difabel, anak-anak dan ibu yang sedang mengandung," ujar Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Capt. Hermanta, dalam acara sosialisasi infrastruktur terakses bagi difabel di Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa 10 September 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemenuhan aksesibilitas itu antara lain penyediaan garbarata atau terowongan portable untuk penumpang kapal Pelni. Dengan garbarata, penumpang tak perlu repot menaiki anak tangga saat hendak masuk ke dalam kapal. Garbarata berukuran sekitar 20 meter saat dipakai dengan tinggi 5 meter.

Pelabuhan Tanjung Priok juga menyediakan ruang tunggu VIP dilengkapi penyejuk udara dan toilet khusus penyandang disabilitas. Sesaat lagi, menurut Hermanta, akan tersedia juga ruang laktasi dan area bermain untuk anak. "Di dalam toilet terdapat hand railing sekaligus ruang yang cukup luas untuk kursi roda bermanuver," ujar Esa Ana, seorang pengguna toilet dengan disabilitas.

Toilet khusus penyandang disabilitas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Ada hand railing di toilet ini dan area yang cukup luas untuk manuver kursi roda, Selasa 10 September 2019. TEMPO | Cheta Nilawaty

Pengelola pelabuhan Tanjung Priok masih memebenahi sejumlah infrastruktur. Di antaranya pada beberapa sisi bangunan pelabuhan yang belum semuanya memiliki fasilitas terakses. Contoh, di ruang tunggu penumpang Nusantara atau VIP belum ada ramp atau bidang miring untuk pengguna kursi roda masuk ke dalam ruang tunggu dan di ruang check-in pelabuhan.

Di pelabuhan penumpang Nusantara juga belum tersedia lantai pemandu bagi tunanetra. Lantai pemandu ini berfungsi mengarahkan calon penumpang tunanetra saat membeli atau menukar tiket, melakukan pengecekan bagasi, sampai ke pintu pelabuhan. "Kami masih melakukan pembenahan. Silakan memberi masukan apa saja yang diperlukan agar pelabuhan ini menjadi pelabuhan yang dapat diakses oleh siapapun," ujar General Manager IPC Cabang Tanjung Priok, Suparjo, saat berdialog dengan difabel.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus