Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Imam Besar Al Azhar Ahmed El-Tayeb di Jakarta pada Kamis, 11 Juli 2024. Persamuhan yang berlangsung satu jam itu membicarakan bagaimana menciptakan dan menjaga perdamaian sekaligus persaudaraan umat manusia saat ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia atau PDIP itu mengapresiasi inisiatif dan prakarsa Imam Besar Al Azhar bersama Paus Fransiskus dalam melahirkan Piagam Human Fraternity yang akan ditindaklanjuti dengan mendirikan Zayed Award for Human Fraternity (ZAHF).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Langkah ini telah memperkuat upaya untuk menegakkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan secara global," kata Megawati dalam pertemuan itu seperti dikutip dalam keterangan tertulis pada Kamis, 11 Juli 2024.
Selain itu, Megawati menyampaikan ucapan terima kasih kepada Imam Besar Al Azhar yang telah menunjuk dirinya sebagai salah satu Dewan Juri Zayed Award for Human Fraternity 2024. Megawati juga disebut telah menyampaikan ucapan terima kasih kepada Paus Fransiskus saat bertemu di Vatikan pada 18 Desember 2023 lalu.
Megawati mengatakan dialog dengan Imam Besar ini sangat bermanfaat bagi dirinya. Apalagi, kata dia, bisa bicara panjang lebar menyampaikan pemikirannya dan mendapat sambutan positif dari Imam Besar.
"Saya terhormat bisa bertemu. Bagaimana kita bersama-sama dalam perdamaian dunia mengembalikan marwah kemanusiaan dari sisi kehidupan," ujar Megawati.
Adapun Imam Besar Al Azhar Ahmed El-Tayeb mengatakan sangat setuju dengan pemikiran Megawati. "Kami butuh nasihat dan masukan dari Ibu Mega," kata Ahmed.
Ia menambahkan jika Megawati lebih tahu karakter para pengambil keputusan. "Kami hanya tahu teori belum tahap praktik," ujar Ahmed. Menurut dia, hasil pertemuan dengan Megawati itu akan disampaikan kepada Presiden Mesir.
Dalam pertemuan ini, Megawati didampingi Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri Ahmad Basarah, ulama dan cendekiawan Islam Quraish Shihab, mantan Dubes Indonesia untuk Mesir Helmy Fauzy dan tokoh muda Islam Ali Hasan Bahar serta Tuan Guru Badjang. Sementara Imam Besar Al Azhar bersama Sekjen Zayed Mohamed Abdelsalam.
Pilihan Editor: Setelah PKS dan Golkar, Kaesang akan Bertemu Puan Maharani