Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB menyiapkan posko pemantauan bencana mengantisipasi cuaca ekstrem saat liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto telah memerintahkan BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendirikan posko dan menempatkan personel di lokasi-lokasi yang akan dijadikan tempat berlibur bagi masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“BNPB menyiapkan posko-posko tersebut, apabila terjadi bencana di situ, kami sudah siap membantu masyarakat dalam kesempatan pertama,” kata Suharyanto saat rapat koordinasi kesiapsiagaan potensi bencana hidrometeorologi di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Jawa Timur pada Selasa, 17 Desember 2024, dikutip dari keterangan resmi.
BNPB akan memantau jalur mudik berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi daerah berpotensi hidrometeorologi basah seperti banjir dan longsor.
Selain posko dan pemantauan, Suharyanto mengatakan BNPB juga memberikan penguatan dana operasional dan logistik peralatan bagi daerah yang telah menetapkan status siaga dan tanggap darurat bencana. Ia berharap bantuan BNPB dapat segera dipergunakan untuk membantu masyarakat ketika bencana terjadi.
“BNPB menyalurkan bantuan operasional dan perlengkapan peralatan. Dari 39 kabupaten kota yang ada di Jawa Timur, 27 menyatakan siaga darurat karena diprediksi akan terjadi bencana,” kata Suharyanto.
Sementara itu, BNPB juga akan menyalurkan dana siap pakai untuk 11 wilayah lainnya yang telah terjadi bencana dan menetapkan status tanggap darurat.
“Yang sudah terjadi bencananya ada 11 wilayah. Diberikan bantuan untuk memastikan masyarakat terdampak, semua bisa tertangani dan terlayani dengan baik,” tuturnya.
Khusus untuk Jawa Timur, BNPB memberikan dukungan dana operasional dan logistik peralatan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kodam V/BRW dan Polda Jatim. Selain itu diberikan juga kepada kabupaten dan kota di Jawa Timur.
Upaya lain yang dilakukan BNPB untuk mengurangi potensi curah hujan tinggi adalah dengan melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).
“Jawa Barat dan Jawa Tengah sudah menjalankan OMC, Jawa Timur mulai besok akan dilakukan siang dan malam. Mudah-mudahan curah hujan yang ekstrem bisa dikurangi, sehingga tidak menyebabkan bencana yang masif,” ujar Suharyanto.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, mengatakan pemerintah pusat dan daerah perlu meningkatkan kesiapsiagaan untuk meminimalisir potensi dampak bencana yang akan terjadi.
“Untuk menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di bulan Desember-Januari yang diperkirakan cukup tinggi, pemerintah sudah siap siaga, BNPB sudah menyiapkan langkah-langkah penanganan yang detail,” ucap Pratikno.
Upaya kesiapsiagaan yang dimaksud Pratikno tidak hanya dalam bidang insfrastruktur penanggulangan bencananya, tetapi juga petugas dan masyarakatnya. Apalagi Desember ini merupakan periode libur Natal dan Tahun Baru di mana akan ada mobilisasi yang tinggi dari masyarakat.
“Intinya adalah insfrastruktur yang ada di daerah disiapkan sebaik mungkin, masyarakat dan para petugas disiapkan sebaik mungkin. Apalagi di jalur mudik saat Nataru nanti,” kata Pratikno.
Foto 
