Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Cicit Pendiri NU Anggap Rencana Muktamar Luar Biasa Buang Energi

Dia menilai MLB NU akan menjadi contoh yang buruk buat generasi mendatang jika sampai terlaksana.

18 Desember 2024 | 11.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pengasuh Pondok Pesantren Putri Tebuireng Jombang Fahmi Amrullah Hadzik berpendapat rencana Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU) tidak dipaksakan. Cicit dari pendiri NU Hasyim Asy'ari ini menilai MLB NU akan menjadi contoh yang buruk buat generasi mendatang jika sampai terlaksana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Mari kita sama-sama berpikir dengan tenang dan jernih. Jika MLB dipaksakan selain membuang energi juga akan sulit dilakukan,” kata Fahmi yang juga Ketua PCNU Jombang pada Rabu, 18 Desember 2024, dikutip dari keterangan tertulis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fahmi mengatakan kubu yang menggagas MLB NU sebaiknya bersabar. Sebab kepengurusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang dipimpin oleh Yahya Cholil Staquf akan berakhir lebih kurang dua tahun lagi.

“Nanti bisa bertarung resmi. Dan itu tidak lama kok,” katanya. Fahmi mewanti-wanti, NU didirikan oleh para kiai bukan untuk kepentingan sesaat, apalagi untuk mengejar kekuasaan.

Sebelumnya sebanyak 40 perwakilan pengurus dan mantan pengurus wilayah serta cabang NU mengikuti diskusi kelompok terfokus di JW Marriott Hotel Surabaya, Jawa Timur. Pertemuan Pra MLB itu digelar oleh Presidium Penyelamat NU secara hybrid—daring dan luring—pada Selasa, 17 Desember 2024. Dalam pertemuan itu mereka menyampaikan unek-uneknya atas kepemimpinan Yahya di PBNU sejak 2022.

Rencana MLB yang dimotori Abdussalam Shohib untuk mendongkel kepemimpinan Yahya muncul pada awal September 2024. Kubu pro-MLB mencuat setelah muncul keinginan menggelar muktamar tandingan Partai Kebangkitan Bangsa untuk mendongkel Muhaimin Iskandar yang kembali terpilih sebagai ketua umum hasil muktamar Bali satu bulan sebelumnya.

Urgensi menggelar MLB, klaim Abdussalam, untuk mengembalikan pengelolaan PBNU sesuai dengan nilai, doktrin, dan substansi yang disampaikan pendiri NU, Hasyim Asy’ari, dalam mukadimah aturan dasar organisasi. "Kami melihat hari ini ada mismanajemen dan perilaku, khususnya pengurus inti dan teras PBNU, yang tidak sesuai dengan nilai itu," kata Abdussalam melalui pesan suara kepada Tempo pada Selasa, 17 Desember 2024.

Mantan Wakil Ketua Umum PWNU Jawa Timur ini mengungkapkan bahwa MLB memang harus digelar dari struktur PWNU dan PCNU. Karena itu, presidium menggelar konsolidasi agar syarat secara legal atau formal MLB dapat terpenuhi.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf mengatakan MLB NU yang digaungkan eks pengurus Abdussalam Shohib sulit terlaksana. Saifullah menegaskan, secara historis, tidak ada MLB NU. Sesuai dengan aturan keorganisasian, MLB juga harus diselenggarakan PBNU dengan didukung sekurang-kurangnya 50 plus 1 pemilik suara wilayah (PWNU) dan cabang (PCNU).

"Kami sedang solid-solidnya. Saya pastikan bahwa tidak ada satu pun pengurus wilayah dan cabang yang resmi, baiat, mengikuti kegiatan MLB," ucap pria yang akrab disapa Gus Ipul ini pada Selasa, 17 Desember 2024. "MLB itu siapa? Profilnya siapa? Nggak jelas juga itu semua."

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus