Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

BRIN Gelar G. A Siwabessy Memorial Lecture, Hadirkan Dua Ahli Radiologi dari Cina

BRIN akan menyelenggarakan Gerrit Augustinus Siwabessy Memorial Lecture Tahun 2023 bentuk apresiasi atas jasa-jasa Gerrit Augustinus Siwabessy terhadap perkembangan kenukliran.

4 Desember 2023 | 21.48 WIB

Gerrit Augustinus Siwabessy. Korps Cacad Veteran Republik Indonesia/Wikipedia
Perbesar
Gerrit Augustinus Siwabessy. Korps Cacad Veteran Republik Indonesia/Wikipedia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN akan menyelenggarakan Gerrit Augustinus Siwabessy Memorial Lecture 2023 pada Selasa, 5 Desember 2023 di Jakarta. Perhelatan ini merupakan apresiasi BRIN atas jasa-jasa Gerrit Augustinus Siwabessy terhadap perkembangan kenukliran. Agenda ini berupa orasi ilmiah yang akan disampaikan oleh dua doktor dari Tsinghua University, yakni Yuliang Sun dan Jun Sun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Diharapkan dapat memberikan informasi terkait teknologi modular reaktor berpendingin gas suhu tinggi (HTGR) dengan implementasi pada penelitian hingga industri. Selain itu, juga membangun kolaborasi antara periset, baik dari dalam dan luar negeri,” ujar Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dari siaran pers yang diterima Tempo pada Senin, 4 Desember 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Handoko berharap hasil dari kolaborasi yang dibangun dapat berkontribusi mewujudkan sumber daya manusia Indonesia unggul. Mulai dari kemampuan menguasai, mengembangkan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir. Selain itu, juga mendorong masyarakat agar turut serta mengembangkan tenaga nuklir di berbagai bidang. Muaranya tak lain untuk kesejahteraan bangsa Indonesia.

Yuliang Sun memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknik nuklir dan mesin. Sejauh ini, karier Yuliang bergulir di bidang pendidikan, penelitian, dan pengembangan teknologi nuklir. Salah satu riwayat catatan kontribusinya adalah pada penelitian dan pengembangan teknologi HTGR di Cina.

Kini, ia menjabat sebagai Deputy Chief Engineer of the Institute of Nuclear and New Energy Technology di Tsinghua University. Sejumlah riwayat kiprah Yuliang Sun meliputi anggota Technical Working Group of Gas-cooled Reactors - International Atomic Energy Agency (IAEA), anggota kelompok pakar Generation IV International Forum, dan Director of Nuclear Power Division IAEA.

Sementara itu, Jun Sun berlatar belakang pendidikan teknik termo-fisika dan power engineering di School of Aerospace, Tsinghua University. Jun Sun juga telah berkontribusi pada penelitian dan pengembangan teknologi HTGR di Tiongkok. Minat utamanya adalah pada pendidikan, penelitian, dan pengembangan di bidang hidrolika termal reaktor, simulator reaktor nuklir, dan desain sistem nuklir tingkat lanjut.

Saat ini, ia mengampu jabatan sebagai Division Head of Reactor Physics, Thermal Hydraulics, and System Simulation of the Institute of Nuclear and New Energy Technology, Tsinghua University.

Mengenal Gerrit Augustinus Siwabessy 

Sosok yang akrab disebut sebagai G. A Siwabessy ini merupakan salah satu radiolog pertama di Indonesia yang berasal dari Kecamatan Saparua, Maluku Tengah. Ia dikenal sebagai dokter, ilmuan, juga politikus.

Pada tahun 1954 setelah perang dunia kedua, bangsa Indonesia dikhawatirkan dengan adanya percobaan-percobaan senjata nuklir di wilayah pasifik. Ketika itu, Presiden Soekarno menunjuk G.A. Siwabessy sebagai ketua panitia negara untuk melakukan penyelidikan radioaktivitet.

Panitia ini bertugas untuk mengetahui apakah Indonesia terkontaminasi debu radioaktif dari percobaan nuklir di Pasifik. Setelah melakukan penyelidikan di wilayah timur Indonesia, akhirnya diketahui tak ditemukan adanya kontaminasi debu radioaktif tersebut.

Usai menamatkan pendidikan setingkat SMA di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs di Ambon pada 1931, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan. Siwabessy menerima beasiswa untuk menempuh pendidikan kedokteran ke Nederlandsch Indische Artsen School (NIAS) di Surabaya.

Pasca lulus dari NIAS pada 1941, ia diminta oleh Belanda dan dipekerjakan sebagai dokter penuh pada pusat pengeboran perusahaan minyak Belanda bernama Bataafsche Petroleum Maatschappij di Cepu, Jawa Tengah. Pada tahun 1949, Siwabessy melanjutkan pendidikan bidang radiologi.

Siwabessy mulanya tidak terlalu tertarik pada radiologi. Ketika masih kuliah, ia justru lebih tertarik pada fisika dan psikiatri. "Namun demi kelangsungan hidup, beta rela bekerja dalam bidang radiologi. Dengan demikian beta masuk ke bidang yang sama sekali baru bagiku. Tidak kuduga ketika itu, bahwa keputusan yang kuambil secara terpaksa ini akan menentukan jalan hidup kemudian, baik pada masa krisis pada pendudukan Jepang maupun dalam masa revolusi dan masa merdeka," demikian tulis Siwabessy dalam memoarnya yang berjudul Upuleru.

G.A. Siwabessy kian aktif menjadi seorang yang sangat aktif dalam hal perkembangan kenukliran. Hingga akhirnya diketahui bahwa pemanfaatan nuklir tak hanya terbatas untuk persenjataan atau energi saja, namun untuk berbagai bidang. Misalnya saja bidang kesehatan, pertanian, peternakan, industri, hingga bidang lingkungan. Ia pun dijuluki sebagai Bapak Atom Indonesia.

Pada tahun 1964, Presiden Sukarno menunjuk G.A. Siwabessy sebagai Menteri Badan Tenaga Atom Nasional. Dua tahun kemudian, ia ditunjuk menjadi Menteri Kesehatan Republik Indonesia sampai tahun 1978. Ia juga sempat menjabat sebagai Ketua Tim Dokter Kepresidenan di bawah kabinet Presiden Sukarno. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus