Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Bulan Ini, Pulang Kampung

Repatriasi pengungsi IR-JA dari PNG tertunda karena terlambatnya nota resmi menlu RI. (nas)

8 September 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PELAKSANAAN pengembalian pengungsi Irian Jaya dari PNG ke kampung asal mereka tampaknya tak jadi dilaksanakan pada 17 September seperti direncanakan. Sugiyono, wakil gubernur Irian Jaya membenarkan. "Tadinya pada 1 September pembicaraan tim kedua negara, sebagai kelanjutan pembicaraan pertama, sudah akan dimulai. Tapi pembicaraan itu kini diundur. Itu berarti pelaksanaan repatriasi 17 September juga batal," katanya pada TEMPO Senin pekan ini. Pengunduran itu disebabkan terlambatnya menlu RI memberikan jawaban resmi terhadap nota pemerintah PNG yang meminta Jaminan resml terhadap keselamatan pengungsi yang kembali. Sebetulnya, pekan lalu, Menlu Mochtar, setibanya kembali dari kunjungan ke Austria dan Rumania, langsung memberikan jawaban atas permintaan itu. "Kalau pemerintah Papua Nugini menganggap perlu, dalam kesempatan ini saya tegaskan kembali bahwa pemerintah Indonesia meniamin sepenuhnya keselamatan para pelintas batas yang kembali ke Irian Jaya," kata Menlu pada pers di lapangan terbang Halim Perdanakusuma. Tapi rupanya pemerintah PNG masih menghendaki nota resmi. Kabarnya nota resmi Menlu Mochtar baru diserahkan 5 September ini. Setelah itu diadakan perundingan tim verifikasi kedua negara yang kedua kalinya. Baru kemudian pelaksanaan pengembalian pengungsi dimulai, yang diharapkan dimulai dalam September ini juga. Menlu Mochtar Kusumaatmadja pekan lalu, bersama Pangab Jenderal L.B. Moerdani, meninjau daerah perbatasan Irian Jaya. Menggunakan dua helikopter TNI-AU, bersama beberapa pejabat lain mereka mengunjungi beberapa kecamatan perbatasan. Mochtar menyimpulkan, jumlah pelintas batas tidak sebanyak yang dibentakan, meski banyak kampung yang ditinggalkan penduduknya. Jumlah pengungsi yan sebenarnya memang sulit diketahui. Mei lalu, pemerintah PNG memperkirakan jumlahnya 6.800. Angka ini kemudian bertambah menjadi sekitar 8.000 pada Juni lalu. Namun, Juli lalu, mulai timbul arus balik: pelintas batas dalam jumlah ratusan, kembali ke kampung mereka. Menurut sebuah laporan dari Palang Merah PNG, yang disiarkan pekan lalu. tercatat 6.398 pengungsi di enam barak di provinsi-provinsi barat PNG, sekitar separuhnya anak-anak. Menurut laporan itu, 88% dari anak-anak tersebut menderita kekurangan gizi yang parah, dan lebih dari separuhnya terbukti telah lama menderitanya. Karena itu, Menteri Urusan Provinsi PNG John Nilrake pekan lalu menyimpulkan, "Laporan tersebut menunjukkan bahwa masalah (kekurangan gizi) tersebut tidak dimulai setelah para pelintas batas itu tiba di wilayah PNG." Diakuinya kenyataan ini tidak bisa dijadikan alasan buat kesalahan yang dilakukan pihak PNG dalam beberapa bulan terakhir. "Tapi hal itu bisa menjelaskan mengapa begitu banyak yang meninggal dalam perjalanan ke PNG. Kita telah mewarisi banyak masalah kesehatan yang kini dicoba kita tansnulani" katanya. Menurut catatan, sejauh ini 97 pengungsi telah meninggal. Pemerintah Indonesia tampaknya menyadari keadaan para pengungsi tersebut. Di sepanjang perbatasan, kini telah disiapkan sepuluh lokasi dan kompleks yang dibangun khusus untuk menerima kembali mereka. Di tiap kompleks, tersedia puluhan barak, lengkap dengan tim medis dan pendeta. "Bahan makanan sudah didrop ke sana," kata Wagub Sugiyono. Persiapan pihak Indonesia, kata Sugiyono sudah matang. "Semua sudah siap, tinggal menunggu mereka datang saja," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus