Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Bursa Kursi Jakarta-2

Meski Jokowi belum terpilih menjadi presiden, calon Wakil Gubernur Jakarta mulai muncul. Enam nama disebut.

31 Maret 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Basuki Tjahaja Purnama blakblakan soal calon wakilnya jika kelak menjadi Gubernur DKI Jakarta. "Kalau boleh memilih, saya ingin Pak Djarot," kata Wakil Gubernur Jakarta ini di Balai Kota, Selasa pekan lalu. Yang dia maksud adalah Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Djarot Saiful Hidayat.

Ahok, begitu Basuki dipanggil, menyatakan sudah lama mengenal Djarot. Wali Kota Blitar periode 2000-2010 ini pernah menjadi Pelaksana Tugas Ketua PDI Perjuangan Jakarta, sebelum jabatan itu resmi diisi Boy Bernardi Sadikin pada 2013.

Basuki akan naik menjadi gubernur jika Joko Widodo terpilih sebagai presiden. Sang Gubernur telah resmi diumumkan sebagai calon presiden oleh PDI Perjuangan dan dalam berbagai jajak pendapat diunggulkan di posisi teratas. Sesuai dengan aturan, wakil gubernur akan diajukan oleh partai yang mencalonkannya pada saat pemilihan, yakni PDI Perjuangan dan Partai Gerakan Indonesia Raya.

Kedua pemimpin Jakarta sudah berbicara sebelum Partai Banteng mengumumkan pencalonan Jokowi, 14 Maret lalu. Di ruang kerja Gubernur, Ahok bertanya soal peluang Jokowi menjadi calon presiden. Menurut Ahok, Jokowi mengatakan deklarasi dilakukan sebelum pemilihan umum legislatif. Jokowi balik bertanya tentang rencana Ahok. "Saya jawab mau jadi gubernur saja," ujar mantan Bupati Belitung Timur ini.

Ia lalu mengusulkan Djarot dan mantan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono sebagai calon wakilnya. Tapi, menurut dia, Jokowi menyebut nama lain, yakni Djarot dan aktivis antikorupsi Teten Masduki. Kepada Tempo, Jokowi mengatakan calon pendamping Ahok "harus cepat, gesit, dan menguasai medan".

Djarot mengatakan partainya masih berfokus menghadapi pemilu legislatif. Namun ia membenarkan kabar bahwa Ahok telah membicarakannya sebagai calon wakil gubernur jika Jokowi menjadi presiden. Ia mengatakan tak mengetahui orang lain yang juga disebut-sebut bakal menjadi "Jakarta-2".

Di kalangan Partai Banteng, ada sejumlah nama lain yang masuk pembicaraan sebagai calon Gubernur Jakarta. Di antaranya politikus PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka dan Boy Sadikin, juga Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Namun Ahok menyatakan khawatir akan berkonflik jika berdampingan dengan Risma. "Kalau cewek, saya pilih Rieke," tuturnya.

Ahok juga tegas-tegas menolak Boy dan Teten yang dicalonkan Jokowi. Boy adalah anak mantan Gubernur Jakarta Ali Sadikin yang kini menjadi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta. "Di sini bukan latihan otak, tapi latihan otot juga," katanya soal Teten, yang terjun ke politik setahun lalu ketika menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat berpasangan dengan Rieke.

Boy dan Teten tak mau menanggapi kemungkinan dicalonkan sebagai wakil gubernur. Sedangkan Bambang Dwi Hartono mengaku mengetahui namanya masuk bursa dari rekan separtainya di Senayan. "Saya menyerahkan saja ke pengurus pusat," ujarnya Kamis pekan lalu.

Rusman Paraqbueq, Jobpie Sugiharto, Ninis Chairunnisa (Jakarta), David Priyasidharta (Surabaya)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus