Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Difabel

Cara Mengajarkan Matematika kepada Anak Berkebutuhan Khusus

Anak berkebutuhan khusus sebaiknya memiliki guru pendamping untuk pelajaran matematika.

22 Juli 2018 | 09.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah siswa Sekolah Dasar berkebutuhan khusus mengerjakan soal ujian nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat SD di SLB A Lebak Bulus, Jakarta, 16 Mei 2016. Mulai hari ini sejumlah siswa SD melaksanakan ujian nasional serentak seluruh Indonesia. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang cukup sulit bagi anak berkebutuhan khusus atau ABK. Proses mempelajari matematika seharusnya dilakukan oleh guru pendamping khusus yang memiliki kompetensi dalam pendidikan luar biasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Bila guru tidak tahu cara menangani anak berkebutuhan khusus, maka anak yang ikut program inklusi bisa keteteran," kata Elda Rifani, guru Sekolah Luar Biasa Tipe C SLB Budi Daya, Cijantung, Jakarta Timur.

Perlunya guru pendamping khusus untuk pelajaran matematika bagi anak berkebutuhan khusus misalnya dalam mendefinisikan lambang bilangan. Bagi anak-anak dengan keterbatasan intelektual, mempelajari lambang bilangan kepada mereka harus diulang-ulang dan diasosiasikan dengan bentuk benda-benda di sekitar mereka.

Elda Rifani yang berprofesi sebagai guru anak berkebutuhan khusus selama 30 tahun ini mencontohkan, guru mengasosiasikan angka 1 dengan tiang. Dia juga menggunakan logika sederhana untuk menghitung bilangan agar anak berkebutuhan khusus grahita mengerti. "Karena bagi mereka yang terpenting adalah dapat menghitung untuk kepentingan sehari-hari, bukan akademik," ujar Elda.

Metode unik juga digunakan guru matematika di SLB A atau sekolah luar biasa untuk anak berkebutuhan khusus netra. Secara akademik anak bekebutuhan khusus netra tidak memiliki masalah sama sekali. Bahkan ada beberapa anak yang cenderung menangkap matematika di atas rata-rata anak pada umumnya.

"Hanya saja, perlu pendekatan lebih komprehensif untuk mengajarkan lambang matematika yang terkadang tidak ada padanannya di komputer bicara atau huruf Braille," ujar Nur Kholidah, guru matematika di sekolah dengan kurikulum pendidikan khusus Raudhatul Makfufin. Kemampuan dasar matematika yang harus diperkuat untuk anak berkebutuhan khusus netra adalah logika matematika.

Menurut Nur Kholidah, anak berkebutuhan khusus netra akan lancar mengikuti mata pelajaran matematika bila logika dasarnya kuat. "Misalnya saat mengajarkan logika bilangan pecahan yang lambangnya tidak familiar baik di komputer bicara atau Braille, saya menggunakan potongan kue," ujar Nur.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus