Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Cegah Pemudik, Polresta Cirebon Akan Pantau Jalur Tikus

Polresta Cirebon akan menghalangi warga yang memaksa mudik Lebaran 2021 atau pemudik melewati jalur tikus

17 April 2021 | 03.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi mudik menggunakan motor. Adem Salvarcioglu/Anadolu Agency/Getty Images

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Polresta Cirebon akan menghalangi warga yang memaksa mudik Lebaran 2021 atau pemudik melewati jalur tikus dengan berkoordinasi antar-polres tetangga. "Untuk jalur tikus kita sudah antisipasi, dengan bekerja sama antara satuan lalu lintas polres tetangga, baik Indramayu, Majalengka, Kuningan dan Cirebon Kota," kata Kapolresta Cirebon Komisaris Besar M. Syahduddi di Cirebon, Jumat 16 April 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurutnya, jalur tikus memang menjadi bahasan tersendiri bagi para Kepala Satuan Lalu Lintas, karena ini termasuk yang menyulitkan bagi petugas saat bertugas untuk melakukan penyekatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun lanjut Syahduddi, setelah para Kasatlantas bertemu untuk membahas hal tersebut, maka saat ini sudah ditemukan cara bertindaknya dengan terus berkoordinasi.

"Ada masyarakat yang menyiasati dengan menggunakan jalur tikus, kita berkoordinasi arah keluarnya jalan mana dan ketemu dengan polres mana," ujarnya.

Ia mengatakan dengan adanya larangan mudik dari pemerintah, maka pihaknya juga sudah membuat pos penyekatan sebanyak sembilan titik di wilayah hukum Polresta Cirebon.

Menurutnya sembilan titik pos penyekatan berada di jalan tol dan juga arteri, terutama yang berbatasan langsung dengan daerah lainnya.

Syahduddi menambahkan untuk pos penyekatan larangan mudik akan beroperasi mulai tanggal 6 sampai 17 Mei 2021, bertepatan dengan Operasi Ketupat. "Pos penyekatan itu satu titik berada di jalan Tol Palimanan dan delapan berada di luar (terutama perbatasan antar-daerah)," tuturnya.

Syahduddi melanjutkan pos penyekatan di Cirebon dijaga 24 jam tanpa henti, agar para pemudik yang masih membandel bisa diputarbalikan ke daerah asalnya. Nantinya kata Syahduddi, petugas akan dibagi menjadi tiga shift, dalam setiap shift-nya mereka akan berjaga selama delapan jam.

Baca: Minta Warga Tak Mudik, Doni Monardo: Kami Tidak Mau Silaturahmi Berakhir Tragis

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus