Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Adik kandung Gus Dur, Lili Chodidjah Wahid alias Lily Wahid menceritakan kejadian di balik ziarah calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno ke makam pendiri organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) yakni Syekh Hasyim Asy'ari di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Senin, 22 Oktober 2018.
Baca: Kata Adik Gus Dur soal Orang-orang NU di Kubu Prabowo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum kunjungan itu, kata Lily, pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah yang tak lain adalah kakak kandungnya, sempat mengirim pesan di grup WhatsApp keluarga. "Di grup WA keluarga, beliau bilang juga menginginkan Pak Jokowi mengunjungi Tebu Ireng," ujar Lily saat ditemui Tempo di kediaman Ma'ruf Amin, Senin, 31 Desember 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gus Sholah menginginkan hal tersebut demi menjaga kenetralan Tebu Ireng. "Cuma cerita ini kan tidak tereskpos di media," ujar mantan politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu.
Setelah kunjungan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno ke Tebu Ireng, dua bulan kemudian giliran Jokowi berkunjung ke Pesantren Tebuireng. Pada Selasa sore, 18 Desember 2018, calon presiden nomor urut satu itu berziarah ke makam Gus Dur dan KH Hasyim Asy'ari. Di sana, ia berdoa kemudian menaburkan kembang ke makam keduanya.
Baca: Cucu Pendiri NU Janjikan 60 Persen Suara untuk Prabowo - Sandiaga
Saat berziarah, Jokowi didampingi langsung oleh Gus Sholah beserta istrinya, Nyai Farida. Sebelum berangkat ke makam, Jokowi sempat melakukan pertemuan internal bersama Gus Sholah dan Farida
Lily mengatakan, dari dulu dia selalu mengingatkan agar Gus Sholah menjaga kenetralan Tebu Ireng dan tidak terlibat dalam politik praktis. "Sampai sekarang juga saya masih selalu mengingatkan," ujar dia.